Tampilkan postingan dengan label Rawatan Harian. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Rawatan Harian. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 07 April 2012

Perawatan burung selama masa mabung

Mabung adalah kondisi normal yang merupakan siklus tahunan yang terjadi pada unggas-unggasan dan burung. Mabung adalah waktu dimana proses pergantian bulu lama ke bulu baru sedang berlangsung, dan pada waktu mabung tersebut burung kadang sering terlihat diam tidak segacor biasanya dan lebih banyak makan atau minum dari biasanya. wajar saja karena pada kondisi mabung tersebut burung memerlukan asupan energi yang lebih untk membantu proses pertumbuhan bulunya. Perawatan selama masa mabung inilah yang harus benar - benar kita perhatikan. dan sebelum kita membahasa lebih jauh lagi mengenai bagaimana perawatan burung mabung sebaiknya kita memahami dahulu apa itu mabung atau moulting, mabung atau moulting adalah proses rontok bulu tua pada unggas atau burung secara periodik, secara normal biasanya berlangsung sekali dalam satu tahun dan pada beberapa jenis burung tertentu bisa berlangsung dua hingga tiga kali dalam satu tahun.

Ngurak adalah istilah atau sebutan untuk bulu burung yang sudah tidak beraturan dan ditandai dengan rontoknya bulu-bulu kecil atau halus.

Ambrol adalah sebutan untuk bulu burung yang rontok semua atau burung mengalami 75% hingga 95% kerontokan bulu

Nyulam adalah kondisi dimana tumbuhnya bulu baru menggantikan bulu yang rontok, tetapi secara keseluruhan bulu burung dalam kondisi bagus dalam arti tidak sedang berada pada proses ngurak
Pada beberapa burung tertentu seperti dari jenis cucak-cucakan sangat jarang ditemui burung yang mengalami proses mabung seperti ngurak, ambrol dan mabung, biasanya burung - burung tersebut hanya mengalami masa NYULAM dalam artian rontok bulu tidak secara keseluruhan tetapi langsung digantikan dengan tumbuhnya bulu baru.

PENANGANAN NGURAK
penanganan pada kondisi dimana burung mengalami masa ngurak:
Burung di beri kerodong (full kerodong) dan hanya dibuka pada saat mengganti makanan dan minumannya.
  • Mengganti merek voer yang digunakan.
  • Memberikan EF kroto, untuk burung seperti Murai Batu, Kacer, Anis Merah, Anis Kembang dan burung besar lainnya kroto bisa diberikan minimal satu sendok makan sehari, sementara untuk burung kenari dan burung burung kecil lainnya bisa diberikan setengah sendok teh sedang untuk branjangan diberikan dua sendok teh.
  • Selama masa ngurak burung jangan dulu dijemur apalagi dimandikan.
Selama di kerodong itu kerodong bisa disemprot dengan semprotan kecil hanya untuk melembabkan suasana didalam sangkar agar proses moulting berlangsung sempurna dan bulu-bulu bisa rontok dengan cepat dan dengan demikian proses pertumbuhan bulupun akan lebih cepat. Selain dari Full kerodong tersebut ada juga cara lain untuk merontokan bulu yaitu dengan mencampurkan susu bubuk putih (merek apa saja) secukupnya kedalam voer atau kroto pada burung yang akan diambrolkan bulunya selama 2 hingga 3 hari sampai bulu-bulu burung tersebut terlihat berjatuhan setiap harinya. dalam waktu satu minggu biasanya burung sudah ambrol dan proses pemberian susu bubuk ini bisa dihentikan.
Mengatasi burung yang mabung tidak tuntas
Pada tahapan ini burung sudah mengalami pergantian bulu tetapi masih ada bulu bulu kecil yang tertutup lapisan tanduk. maka tindakan yang dilakukan adalah:
Rutin memandikan dan menjemur burung secara bertahap, untuk mandi minimal sehari sekali dan untuk proses penjemuran jangan lebih dari 30 menit pada tahap-tahap awalnya dan lama penjemuran bisa dinaikan pada hari-hari berikutnya. 

sumber:berbagaisumber

Minggu, 25 Maret 2012

Tips perawatan burung bakalan

Membeli burung di Pasar burung memang sangat banyak pilihan mulai burung ciblek hingga burung muray batu semua tergantung dengan rapinya di setiap kios-kios burung yang kita datangi. Jenis burung yang bervariasi mulai dari burung bakalan hingga burung jadi semua ditawarkan dengan harga yang juga bervariasi. Kadang begitu inginnya kita memelihara burung bagus yang sudah rajin berkicau tapi apa daya isi dompet di kantong kita tak juga turut berkicau yang rajin berkicau malah bini kita begitu tahu kita mencoba menawar burung-burung jadi tersebut, hehehe 
alternatifnya beli burung bakalan .. entah itu burung kacer, pentet, ciblek ataupun burung apa saja asal sesuai dengan selera dan tentu saja penawaran terendah dari kita. lalu bagaimana perawatan burung bakalan agar bisa hidup lebih lama di tempat kita atau lebih bagus lagi jika burung bakalan tersebut mau jinak dan berbunyi dengan rajin ditempat kita,, hal itu tentulah membawa kebanggaan tersendiri bagi kita yang merawat burung tersebut.  maka itu disini kita akan membahas semua hal yang berkaitan dengan burung bakalan tersebut. 


sumber gambar : www.opentravelinfo.com
Katakanlah kita sudah memilih seekor burung bakalan dan kita sudah mengetahui kriteria burung bakalan yang bagus itu seperti apa, dan yang penting burung bakalan yang kita beli itu 100% berjenis kelamin Jantan, tidak cacat, bulu yg bersih tidak kusam, dan terlihat lebih lincah dibanding yg lain.  sewaktu kita membeli burung tersebut oleh penjual burungnya kita tidak akan diberikan kandang untuk membawanya ( kecuali kita membelinya dengan kandang atau membeli kandang bekas) tetapi burung teresebut dimasukan kedalam kantong semen atau dibeberapa daerah dimasukan dalam besek. bayangkan betapa panasnya suhu dalam besek tersebut dari perjalanan pulang hingga sampai kerumah kita apalagi kalo kita masih sempet-sempetnya belanja kebutuhan yang lainnya dahulu. 
Hal pertama yang harus dilakukan begitu burung sampai rumah adalah : 
  • Sediakan sangkar yang bersih ( Kalau sangkar tersebut bekas burung yang sebelumnya mati sebaiknya sangkar disterilkan dahulu dengan cara membersihkan sangkar dengan sabun), 
  • Beri minuman dan juga makanan kesukaannya terlebih dahulu misalnya untuk burung pemakan buah-buahan maka masukan pisang untuk burung pemakan serangga masukan kroto dan jangkrik ke tempat makanannya sebaiknya hindari pemberian voer untuk burung yang pertama kali datang hingga burung benar-benar beradaptasi dengan lingkungan rumah.
  • Langsung masukan burung yang baru kita beli tersebut ke sangkar tersebut lalu full kerodong untuk sementara waktu dan disimpan di tempat yang sejuk dan tenang. 
  • Biarkan dahulu beberapa lama untuk memberi waktu kepada burung beradaptasi dan terbiasa dengan rumah barunya. 
Penting : Jangan pernah memandikan burung bakalan sebelum burung benar-benar beradaptasi dengan sangkar atau lingkungan sekitarnya.

Proses pemberian voer kepada burung bakalan. 
Setelah burung telah benar-benar beradaptasi dengan lingkungan dan sangkar, biasanya ditandai dengan burung yang lebih tenang di tangkringannya sambil terlihat beberapa kali makan dan minum di cepuk barulah berikan voer jika burung sudah makan voer dan jika belum makan voer maka tahapan selanjutnya adalah pelatihan bagi burung agar mau makan voer.
 Untuk burung pemakan buah-buahan proses pelatihannya bisa dimulai dengan buah pisang yang diaduk dengan voer kasar/ voer ayam. agar pada saat burung makan pisang tersebut maka voer kasar yg menempel pada pisang akan ikut juga termakan, lanjutkan terus tiap hari dengan porsi yang berubah-rubah : jumlah pisang lebih sedikit dari jumlah voernya hingga pengetesan yaitu memberi makan dengan voer tanpa dicampur dengan buah-buahan. kalau burung mau memakannya dan kotorannya terlihat bergumpal dan berwarna hijau berarti burung sudah mencerna voer dan menganggap voer sebagai makanannya, tapi jika kotorannya masih berbentuk cairan dan bercampur dengan warna putih maka tahapan ini bisa dilanjutkan terus hingga burung benar-benar sempurna makan voer. dan jika burung sudah mau makan voer maka voer nya bisa diganti dengan merek yang biasa anda gunakan untuk burung kicauan lainnya. 
Untuk burung pemakan serangga, prosesnya tidak jauh berbeda dengan burung pemakan buah-buahan, hanya disini kita menggunakan kroto (telur semut rangrang), sebaiknya gunakan kroto basah yang masih segar( tidak bau) dan terlebih dahulu dibersihkan dari kotoran ataupun semut dewasa yg sudah mati/masih hidup. 
Hari pertama kroto dimasukan dengan porsi lebih banyak dari jumlah voer. jangan dulu diaduk. dan hari berikutnya kroto dan voer diaduk dengan porsi kroto yang setiap harinya berubah yaitu lebih sedikit dibandingkan jumlah voer. hingga proses pengetesan yaitu burung diberi makanan berupa voer murni tanpa campuran dan dilihat apakah burung mau makan voer tersebut atau tidak lalu lihat kotoran burung apabila sudah berbentuk dan berwarna kehijauan berarti burung sudah makan voer jika masih terdapat cairan putih berarti burung belum sempurna mencerna voer dan bisa melanjutkan proses latihan ini hingga burung benar-benar sempurna mau makan voer. 


Proses penjinakan burung 
Setelah burung benar-benar sempurna makan voer, barulah kita ke tahap penjinakan. tahap ini hanyalah salah satu metode agar burung tidak ketakutan/gerabagan jika melihat kita ataupun orang-orang yang lalu lalang dihadapannya. Biasanya burung bakalan yang dilatih makan voer lebih cepat jinak atau sudah jinak meskipun masih jinak-jinak lalat. tapi ada baiknya juga melatih burung cepat jinak agar tidak menimbulkan kesulitan dikemudian hari.
Untuk menjinakan burung biasanya penggemar burung kicauan menggunakan metoda: 
Memandikan burung hingga basah kuyup.
Memandikan dengan cara dipegang oleh tangan lalu membasuhnya secara perlahan.
Menggantung sangkar di tempat yang ramai orang lewat, di ruangan keluarga, atau di tempat yang banyak aktifitas keluarga/orang-orang sekitar.
Memberi makan dengan tangan dengan cara menggunakan lidi yang ditusukan pada jangkrik lalu diberikan pada burung. dan setiap harinya lidi tersebut dipotong pendek sampai hari dimana ukurannya pas dengan jari kita yang memegang jangkrik lalu memberikannya pada burung. dengan demikian burung tidak akan takut lagi pada saat kita memberikan jangkrik dengan tangan kita.

setelah semua tahapan-tahapan tersebut kita jalani , dalam artian burung sudah jinak dan mau makan voer, tahapan selanjutnya adalah perawatan harian. 

Perawatan harian burung bakalan.
Biasakan mengeluarkan burung pada pagi-pagi hari sekali dengan tujuan pengembunan.
Berikan Ekstra Fooding berupa jangkrik 4 hingga 5 ekor pagi dan Sore hari.
Berikan Ulat Hongkong 1-2 Ekor pada Pagi dan Sore hari.
Berikan 1 ekor Ulat bumbung ( Ulat Bambu/Cangkilung) Jika cuaca terasa terik/panas menyengat.
Rutinkan Mandi dan Jemur selama 1-2 Jam, dan selama penjemuran sebaiknya burung jangan diganggu. 
Setelah lewat sore hari burung bisa diberikan kerodong untuk beristirahat hingga pagi berikutnya. 
Dengan perawatan yang rutin dan konsisten ,bukan tidak mungkin didapat hasil yang memuaskan dari burung bakalan anda, bayangkan betapa bangganya anda bisa membuktikan kepada diri anda atau rekan anda ( atau bini anda ^^) bahwa anda ternyata mampu mengurus burung kicauan dengan hasil yang memuaskan. dan tentunya rawatan anda tersebut akan sebanding dengan harga burung yang sekarang anda miliki /rawat dari bakalan jika burung tersebut dijual ( misalnya beli cuma 50rebu sudah jadi dijual 350rebu ). Semoga berhasil :)
Tips ini sudah terbukti pada burung sejenis Kacer, Pentet, Cucak ijo, Ciblek dan burung kecil lainnya. Khusus untuk bakalan burung muray batu silahkan klik disini.