Tampilkan postingan dengan label predator. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label predator. Tampilkan semua postingan

Minggu, 08 April 2012


Ikan Bawal ( collossoma macropomum )  adalah ikan yang berasal dari sungai Amazon,Brazil. Ikan bawal bentuk tubuhnya mirip sekali dengan ikan Piranha. Ciri-ciri ikan bawal adalah bentuk tubuhnya bulat dan pipih memiliki lubang hidung yang besar warna kulinya keperak-perakan dengan ujung sirip yang berwarna kuning (lihat gambar). Ikan bawal termasuk jenis carnivora, biasa hidup bergerombol dalam jumlah yang kecil, makannya adalah udang, siput, katak, dan ikan-ikan kecil.

>>Budidaya ikan bawal air tawar relatif mudah dilakukan. Pemijahan dapat dilakukan secara induced-spawning(pemijahan induk): induk yang sudah matang gonad dirangsang dengan penyuntikan hormon kemudian dipijahkan secara alami. Tempat pemijahan cukup menggunakan kain hapa yang disimpan di dalam bak tembok ataupun di kolam. Telur yang dikeluarkan induk betina dan sudah dibuahi oleh sperma induk jantan dapat dipanen kemudian ditetaskan di dalam akuarium atau hapa penetasan. Larva hasil penetasan dapat bertahan dengan yolksack yang dibawanya sampai 4 – 5 hari setelah penetasan sebelum kemudian diberi pakan Artemia. Cukup dengan pemberian 2 – 3 kali per hari selama hanya 2 – 3 hari, larva sudah dapat dijual atau ditebar ke kolam. Pendederan dan pembesaran di kolam relatif mudah dilakukan. Pertumbuhan ikan relatif cepat meskipun memerlukan kandungan oksigen yang mencukupi melalui aliran air ke kolam. Pakan yang diberikan dapat beragam mulai dari pakan buatan, sisa-sisa sayuran, ikan yang lebih kecil bahkan sampai biji kapuk.
>> Hal lain yang perlu diperhatikan dalam budidaya ikan bawal adalah Proses pendederan di kolam  agar tidak ada lagi benih ikan ini yang tercampur ke ikan lain(misalnya nila atau mas) yang kemudian ikut terbawa ke keramba jaring apung dan dapat merusak jaring dari dalam. Perkembangan kemampuan reproduksi secara alami di perairan bebas juga perlu diteliti secara akurat untuk memastikan kemungkinan tingkat perkembangan ikan ini di perairan Indonesia, sejalan juga dengan penelitian terhadap kemampuan ikan ini untuk merusak keramba jaring apung dari luar.

Proses produksi ikan  bawal terbilang sangat singkat.Masa pemijahan (jual larva) sekitar 2 – 3 minggu, pembenihan (jual benih) sekitar 1 – 2 bulan dan pembesaran (jual ukuran konsumsi) sekitar 3 – 5 bulan. Secara ekologi, ikan ini dianggap sebagai “perusak” karena dapat menjadi predator bagi ikan lain dan mengancam kelestarian biodiversitas ikan asli perairan Indonesia.Ikan bawal ini mampu bertahan hidup dalam kolam yang tingkat kepadatannya tinggi. Makanannya pun tidak rewel sebab hewan berjenis omnivora ini memiliki nafsu makan yang sangat besar.
Peluang Bisnis Ikan Bawal
Peluang bisnis ikan bawal tergolong menggiurkan, Walau pun ikan ini berduri namun dagingnya enak renyah dan gurih. Cocok dihidangkan di resto dan rumah makan.

Selamat Mencoba, Sukses selalu berwirausaha !
Mau tau info aneka budidaya lainnya? klik disni

Jumat, 16 April 2010

predator benih ikan - Kodok

KODOK

Kodok (frog) merupakan hewan amfibi bertubuh pendek, gempal atau kurus, berpunggung agak bungkuk, berkaki empat dan tak berekor (anura: a tidak, ura ekor). Untuk membedakannya dengan katak, kodok umumnya berkulit halus, lembab, dengan kaki belakang yang panjang. Sebaliknya, katak berkulit kasar berbintil-bintil sampai berbingkul-bingkul, kerap kali kering, dan kaki belakangnya pendek, sehingga kebanyakan katak kurang pandai melompat jauh. Sementara kodok melompat cukup jauh.
Kodok dengan nama species Rana sp. memiliki banyak nama lokal, misalnya bangkong (Sunda), koncek (Sumatera Barat), dan tohuk (Sumatera Utara) serta beberapa nama lainnya.

Kodok yang banyak menjadi hama atau predator benih ikan adalah jenis kodok kolam yang hidup di sekitar kolam, saluran air dan sungai; kodok kongkang gading di kolam dan telaga; kodok hijau di sawah-sawah; dan kodok tegalan di sawah dan tegalan.
Sebagian besar masyarakat sudah mengenal kodok, dengan ciri-ciri bentuk luar badannya antara lain:

1) Kaki 1 pasang, terdiri dari 2 lipatan siku, yaitu paha, paha kecil, tulang kering serta telapak dan jari.
2) Memiliki 5 jari kaki yang dilengkapi kulit tipis seperti jari-jari itik yang berguna untuk berenang. Jari keempat lebih panjang dibanding jari-jari lainnya.
3) Tangan 1 pasang, terdiri dari 1 lipatan siku, yaitu lengan dan pergelangan serta telapak dan jari.
4) Memiliki 4 jari tangan, tapi tanpa kulit tipis seperti pada jari-jari kakinya. Ibu jari memiliki kuku dan jari-jari lainnya memiliki alat perekat seperti jari-jari cecak yang berfungsi untuk memudahkannya meniti di kayu atau benda lainnya.
5) Perbandingan ukuran badan, yaitu panjang dan lebar, kira-kira 4 : 1.
6) Memiliki mulut yang lebar dan kepala berbentuk segitiga meruncing ke depan atau ke ujung mulutnya.
7) Kodok tidak jelas terlihat memiliki gigi; makanan biasanya langsung ditelan.
8) Memiliki sepasang mata berukuran sedang dan posisinya di kepala, mirip dua gundukan di kiri-kanan kepalanya.
9) Badannya berkulit licin, warna pada punggung gelap dan pada bagian perut lebih terang.
10) Tubuh kodok hijau dan kodok cokelat semakin mengecil ke arah anus. Jenis kodok macan memiliki warna loreng mirip tanah liat dan di bagian punggungnya terdapat tonjolan mirip punggung onta.


Adapun sifat-sifat biologis kodok adalah sebagai berikut :
1) Menghabiskan masa hidupnya di dalam air sejak dari telur hingga menjadi kecebong, lalu tumbuh kaki, selanjutnya tumbuh tangan dan menjadi katak muda. Kehidupan selanjutnya lebih banyak di darat meskipun sekali-kali ia masih mampu berada di dalam air.
2) Memiliki kemampuan berenang dan melompat secara sempurna yang didukung oleh bentuk morfologi kaki, tangan, dan jari-jarinya. Suka bersembunyi pada rumput-rumputan atau lobang-lobang pematang kolam atau
bertengger pada benda apa saja yang bisa ia naiki untuk mengintai mangsanya.
Memangsa benih ikan dengan cara menyergap secepat kilat dengan memanfaatkan mulutnya
yang lebar. Tangannya jarang berfungsi untuk memegang benih yang baru dicaploknya.
Memiliki sifat menyendiri dan tidak memiliki
sifat membunuh atau memakan sesama jenis.
6) Suka menyambar serangga yang beterbangan
di sekitarnya, baik yang di permukaan tanah maupun di udara. Lebih sering aktif pada malam hari (nokturnal).

Kodok mengawali hidupnya sebagai telur yang diletakkan induknya di air, di sarang busa, atau di tempat-tempat basah lainnya. Sekali bertelur bisa menghasilkan 5.000-20.000 butir—tergantung kualitas induk dan berlangsung tiga kali dalam setahun.

Telur-telur kodok menetas menjadi berudu atau kecebong (tadpole), yang bertubuh mirip ikan gendut, bernapas dengan insang dan selama beberapa lama hidup di air. Perlahanlahan kaki belakang tumbuh, yang kemudian diikuti dengan kaki depan, menghilangnya ekor dan bergantinya insang dengan paru-paru. Setelah itu, berudu ini akan melompat ke darat sebagai kodok kecil.
Kodok kawin pada waktu-waktu tertentu, misalnya pada saat bulan mati atau menjelang hujan. Pada saat itu kodok-kodok jantan akan berbunyi untuk memanggil sang betina, dari tepian atau tengah perairan. beberapa jenis, kerap membentuk 'grup nyanyi', di mana beberapa hewan jantan berkumpul berdekatan dan berbunyi bersahut-sahutan.

Suara keras kodok dihasilkan oleh kantung suara yang terletak di sekitar lehernya, yang akan menggembung besar manakala digunakan.
Pembuahan pada kodok dilakukan di luar tubuh. Kodok jantan akan melekat di punggung betinanya dan memeluk erat ketiak si betina dari belakang. Sambil berenang di air, kaki belakang kodok jantan akan memijat perut kodok betina dan merangsang pengeluaran telur. Pada saat bersamaan, kodok jantan akan melepaskan spermanya ke air, sehingga bisa membuahi telur-telur yang dikeluarkan si betina.
Jenis kodok hijau lebih banyak menempati daerah rawa-rawa, genangan air, dan kolam. la lebih suka bertengger di sekitar tanaman air yang terapung. Sedangkan kodok macan lebih banyak mendiami daerah persawahan. Kodok ini lebih suka berdiam di celah-celah pematang sawah atau pematang kolam. Keberadaan kodok biasanya memang tidak jauh dari genangan air, karena air merupakan media dan habitat yang dilaluinya pada tahap perkembang biakannya.

Untuk menjamin kelangsungan hidup telur, induk kodok akan meletakkan telur-telurnya di air yang dianggapnya aman dan tidak tercemar racun yang mematikan. Di area persawahan, perkolaman, genangan air dan selokan dangkal biasa ditemukan kecebong tersebut. Di lingkungan perkolaman, jumlah populasi kodok dipengaruhi oleh jenis prasarana kolam yang ada. Misalnya, kodok akan lebih banyak berkembang pada kolam-kolam tanah, dibanding pada kolam-kolam beton.

Di areal perkolaman dan persawahan, khususnya pada malam hari, tidaklah sulit untuk menemui beberapa kodok. Induk atau kodok dewasa aktif pada malam hari. Pada masa perkawinannya, sering terlihat kodok jantan berada di atas punggung induk betina. Hal ini lebih sering terjadi pada malam hari dan menjelang fajar tiba, layaknya seperti proses pemijahan induk ikan.

sumber : Khairul Amri dan Toguan Sihombing, PT.Gramedia Pustaka Utama, Jakarta 2008

Senin, 12 April 2010

Pengendalian Hama Predator Benih ikan (Labi-labi)

Pengendalian Hama Predator Benih ikan (Labi-labi)

Pembudidaya ikan yang kurang mengawasi kolam ikannya, kadang akan kesulitan mengetahui kehadiran labi-labi. karena jika labi-labi telah berada di kolam, labi-labi suka menyembunyikan diri. Adapun untuk mengetahui bahwa kolam ada labi-labinya kita bisa melihat dengan berkurangnya populasi ikan yang dipelihara dan bangkai ikan yang mati tidak ditemukan, patut dicurigai bahwa pelakunya adalah labi-labi.
Hal yang lain untuk bisa dijadikan petunjuk bahwa kolam ikan ada labi-labinya adalah dengan melihat air kolam jika air kolamnya keruh maka bisa disebabkan oleh labi-labi yang menyelam ke dalam lumpur.

Untuk mengendalikannya cara efektif adalah menangkap labi-labi tersebut dengan serok/tangguk. cara lain yaitu dengan memancing labi-labi dengan menggunakan umpan daging seperti anak ayam/ikan. Cara yang lainnya yaitu dengan cara mengeringkan kolam ikan sekering mungkin dan dipastikan di dalam lumpur tidak terdapat labi-labi.
Pembersihan kolam dari tempat persembunyian labi-labi harus dilakukan secara berkala.

Sabtu, 10 April 2010

SEED PREDATOR FISH - tortoise

SEED PREDATOR FISH - tortoise

The fish farmers have already long since learned that the turtle is a pest or predator fish are very potential to cause losses and problems.
turtle classification:
Phylum: Chordata
Sub-phylum: Vertebrates
Klasis (classes): Reptiles
Order (nation): Testudinata
Sub Order: Cryptodira
Family: 1. Trionychidae
2. Emydidae,
3. Carettochelidae

Types of turtles that are common prey fish of the genus Trionychidae (struck) that most of his time living in the water. tortoise is Carnivora animals that have the ability to swim very fast so that the fish would be easy prey. tortoise is very greedy when prey fish, turtles prey on the road to catch fish with his mouth. Although not toothed mouth, but very powerful jaws and sharp so that no prey could escape from the turtle.

PREDATOR BENIH IKAN - LABI-LABI

PREDATOR BENIH IKAN - LABI-LABI

Para pembudidaya ikan telah mengetahui bahwa sudah sejak lama labi-labi merupakan hama atau predator benih ikan yang sangat potensial menimbulkan kerugian dan masalah.
klasifikasi labi-labi :
Phylum : Chordata
Sub phylum : Vertebrata
Klasis (kelas) : Reptilia
Ordo (bangsa) : Testudinata
Sub ordo : Cryptodira
Famili : 1. Trionychidae
2. Emydidae,
3. Carettochelidae

Jenis labi-labi yang umum memangsa benih ikan yaitu dari genus Trionychidae (bulus) yang sebagian besar waktunya hidup berada di air. Labi-labi merupakan hewan carnivora yang mempunyai kemampuan berenang sangat cepat sehingga benih ikan pun akan mudah dimangsanya. Labi-labi sangat rakus bila memangsa ikan, labi-labi memangsa ikan dengan jalan menangkap dengan mulutnya. Meski mulutnya tidak bergigi, tetapi rahangnya sangat kuat dan tajam sehingga tidak ada mangsa yang bisa lolos dari labi-labi.

Rabu, 07 April 2010

Fish predators of pest control (birds)

Fish predators of pest control (birds)

Supervision on the cultivation of fish (fish hatchery) is a way to control pest bird predators.
Oversight of predatory birds can be done by way of expulsion if we see the presence of birds.
Another control that can be done is by installing a barrier so that the bird is not easy to pounce on the fish. Barriers can be made from bamboo tassel or cord barrier. Twigs or branches of dead trees that are all around the pond should be discarded in order not to be used as predator fish, bird perches.

Selasa, 06 April 2010

Pengendalian hama predator ikan (burung)

Pengendalian hama predator ikan (burung)

Pengawasan terhadap usaha budidaya ikan (pembenihan ikan) merupakan suatu cara untuk mengendalikan hama predator burung.
Pengawasan terhadap predator burung dapat dilakukan dengan cara pengusiran jika kita melihat kehadiran burung.
Pengendalian lain yang dapat dilakukan yaitu dengan cara memasang penghalang agar burung tidak mudah menerkam ikan. Penghalang bisa terbuat dari bambu yang diberi rumbai-rumbai atau tali penghalang. Ranting atau dahan pohon mati yang terdapat di sekitar kolam harus dibuang agar tidak dijadikan sebagai tempat bertengger burung pemangsa ikan.

Kelompok predator benih ikan - Burung Raja Udang

Burung Raja Udang

Burung ini memiliki paruh yang merah seperti udang yang dibakar makanya burung ini disebut sebagai burung raja udang.
Raja udang merupakan nama umum sejenis burung pemakan ikan dari suku Alcedinidae.
sistematika burung raja udang adalah sebagai berikut:

KIngdom : Animalia
Filum : Cordata
Kelas : Aves
Ordo : Ciconiiformes
Famili : Alcedinidae

ciri-ciri burung ini yaitu memiliki ukuran yang kecil hingga sedang, kepala dan paruhnya yang runcing berukuran besar tampak kurang seimbang dengan ukuran tubuh yang kecil, mempunyai kaki dan leher yang pendek, tiga jari yang menghadap kemuka
saling melekat sebagian di pangkalnya.

Burung raja udang ini sangat mengganggu terhadap kelangsungan budidaya, terutama terhadap benih - benih ikan yang masih kecil.

Sabtu, 03 April 2010

Fish Seed Predator Group (Egret and Blekok)

Fish Seed Predator Group (Egret and Blekok)

Birds egret (Ardeola, Sp) and blekok (Egreta, sp) if at first glance to have a very similar figure with a crane. Generally people think that the birds are similar. Blekok birds and bird heron has long legs and neck with a crane, the only difference is when the fly, a bird flying egret at neck forming the letter "s" and not be straightened, while the birds of the stork family (Ciconiidae) to straighten the neck and leg stretches -legs while flying.
Classification of birds and egrets blekok:

Kingdom: Animalia
Phylum: cordata
Class: Aves
Order: Ciconiiformes
Family: Ardeida (Family egrets) and Egreta (blekok family)


spread of this bird is almost spread all over the world, their habitat in the wetlands, on the coasts or on reefs. The main food of birds egrets and this blekok namely, fish, frogs, and invertebrates.

both birds egrets and birds of prey groups blekok both are very detrimental to fish seed for farmers and fish farmers.

Kelompok Predator Benih Ikan (Burung Kuntul dan Blekok)

Kelompok Predator Benih Ikan (Burung Kuntul dan Blekok)

Burung kuntul(Ardeola, Sp) dan blekok (Egreta, sp) bila dilihat sekilas mempunyai sosok yang sangat mirip dengan burung bangau. Umumnya orang mengira bahwa burung-burung ini sejenis. Burung blekok dan burung kuntul memiliki kaki dan leher yang panjang sama dengan burung bangau, perbedaannya yaitu pada waktu terbang, burung kuntul pada waktu terbang lehernya membentuk huruf "s" dan tidak diluruskan, sedangkan burung dari keluarga bangau (Ciconiidae) meluruskan leher dan merentangkan kaki-kakinya sewaktu terbang.
Klasifikasi burung bangau dan kuntul :

Kingdom : Animalia
Filum : Cordata
Kelas : Aves
Ordo : Ciconiiformes
Famili : Ardeida (Keluarga kuntul) dan Egreta (keluarga blekok)


penyebaran burung ini hampir tersebar di seluruh dunia, habitatnya pada lahan basah, di pantai-pantai atau pada terumbu karang. makanan utama burung kuntul dan blekok ini yaitu, ikan, katak, dan hewan invertebrata.

baik burung kuntul maupun burung blekok keduanya merupakan kelompok pemangsa benih ikan yang sangat merugikan bagi petani dan pembenih ikan.

Jumat, 02 April 2010

Kelompok predator ikan yang berukuran besar (burung bangau)

Kelompok predator ikan yang berukuran besar :
Burung
Burung merupakan kelompok dari hewan besar yang mempunyai sipat rakus. Hewan ini belum bisa untuk berhenti memangsa ikan bila perutnya belum benar-benar kenyang.
Burung akan mudah memangsa ikan pada ikan yang mempunyai warna yang mencolok seperti warna merah, kuning, karena burung mempunyai kemampuan penglihatan yang bagus terhadap warna ikan yang mencolok. Beberapa jenis burung yang sering memangsa ikan yaitu diantaranya : bangau, kuntul, blekok, ibis, serta burung raja udang.

a. burung bangau

Burung bangau adalah sebutan dari burung untuk keluarga Ciconiidae, ciri-cirinya yaitu badan berukuran besar, berkaki dan berleher panjang, serta mempunyai paruh yang besar, kuat dan tebal. Sistematika burung tersebut adalah, sebagai berikut :

Kingdom : Animalia
Filum : Cordata
Kelas : Aves
Ordo : Ciconiidae
Famili : Ciconiidae

habitat bangau biasanya pada daerah yang mempunyai iklim yang hangat (tropis) seperti di Indonesia dan beberapa daerah subtropis. makanan utama burung ini yaitu : Katak, Ikan, serangga, cacing, Burung kecil dan mamalia kecil dari lahan basah dan pantai. Burung ini merupakan Pemangsa yang menjadi ancaman bagi para pembenih ikan, karena memakan ikan dalam jumlah yang besar.