Tampilkan postingan dengan label Perikanan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Perikanan. Tampilkan semua postingan

Rabu, 11 April 2012

Budidaya Ikan Mas


Ikan mas (Cyorinus carpio, L.) merupakan spesies ikan air tawar yang termasuk dalam famili Cyprinidae, sub ordo Cyprinoidea, Ordo Ostariophysi sub kelas Teleostrei. Ikan Mas sudah lama dibudidayakandan terdomestikasi dengan baik di dunia. Diantara jenis ikan air tawar ikan mas merupakan ikan yang paling populer di masyarakat. Selain dikenal dengan nama ikan mas, ikan ini dikenal dengan nama dengan nama Ikan Karper ataupun ikan tombro. Kini telah banyak dikenal ras persilangan ikan mas antara lain Ikan Mas Merah, Si Nyonya, Taiwan, Majalaya, Kaca, Kumpai dan lain-lain.Ikan mas meskipun terdiri dari bermacam-macam srain, cara budidayanya kurang lebih sama.
Tahapan inti budidaya ikan mas adalah pemijahan, pendederan dan pembesaran

Syarat-syarat budidaya Ikan Mas

       Di alam aslinya ikan mas hidup di perairan sungai, danau maupun genangan air lainnya yang berada pada ketinggian 150-600m dpl, dengan suru berkisar 20-25derajat celcius. Ikan mas termasuk hewan omnivora(pemakan segalanya) sehingga di alam makanan ikan mas berupa daun-daunan, lumut,cacing,serangga, dan lainnya. Pada model budidaya ikan mas lingkungan pemeliharaan dibuat menyerupai habitat aslinya.

Model budidaya ikan Mas bisa dipelihara dalam kantong Jaring Agung, Kolam air deras, kolam tanah, kolam beton dan lain-lain tergantung ketersidaan lokasi. Makanan dalam budidaya ikan mas juga bermacam-macam mulai dari pemberian pakan alami sampai pemberian pakan pelet buatan pabrik. Yang perlu diperhatikan adalah kualitas air pada media untuk budidaya ikan mas seperti :

  • PH air
  • Kandungan oksigen terlarut
  • bebas dari bahan kimia berbahaya
Kategori Usaha Budidaya Ikan Mas
      Peluang udaha budidaya ikan mas dapat diipilih sesuai dengan kondisi dan keinginan anda. Ada beberapa peluang bisnis dalam budidaya ikan mas antara lain sebagai berikut:

1. Pembibitan Ikan Mas

Pembibitan ikan mas memiliki prospek yang sangat cerah, karena perputaran modal cepat. Penyediaan bibit ikan mas dimulai dari burayak ikan mas yang baru saja ditetaskan, burayak usia sekitar satu bulan, burayak usia 2 bulan. Pada setiap usisa ikan mas memiliki potensi ekonomi. Berikut adalah hal-hal yang perlu dipahami mengenai ikan mas:
a. Persiapan Induk Ikan Mas
 Induk ikan mas yang akan dipijah dipelihara di kolam khusus secara terpisah antara jantan dan betina. Pakan yang diberikan berupa pelet dengan kandungan protein 25%. Dosis pemberian makan ikan mas sebanyak 3%/bobot biomas perhari. Pakan tersebut diberikan 3x sehari. Ikan mas betina yang diseleksi sudah dapat dipijah setelah berusia 1,5-2bulan dengan bobot >2kg. Sedangkan induk jantan berumur 8bulan dengan bobot >0.8kg. Untuk membedakan jantan dan betina dapat dilakuka dengan jalan mengulur perut kearah ekor. Jika keluyar cairan putih dari lubang kelamin berarti si jantan.
Ciri-ciri ian mas betina yang siap dipijah adalah:

  • PErgerakan ikan lamban 
  • Perut membesar kearah belakang dan jika diraba terasa lunak 
  •  Lubang anus agak membengkak/menonjol dan berwarna kemerahan 
  •  Pada malam hari sering meloncat

    Sedangkan ciri-ciri ikan mas jantan yang siap dipijah adalah gerakannya lincah dan mengeluarkan cairan berwarna putih(sperma) dari lubang kelamin
    B. Pemijahan Ikan Mas
    Pemijahan dapat dilakukan dengan sistem sunda, cinmindi, rancapaku, sumatra tengah, dan lain-lain. Induk betina yang berusia 1,5-2 tahun. Sedangkan induk jantan berumur 8 bulan. Dalam proses pemijahan, ikan dirangsang dengan cara membuat lingkungan perairan menyerupai kedaan habitat aslinya atau dengan rangsangan hormon. Langkah-langkah pemijahan dalam ikan mas adalah :
  • Mencuci dan mengeringkan bak/kolam
  •  Mengisi wadah pemijahan dengan air setinggi 75-100cm
  • Memasang hapa untuk mempermudahpanen larva di bak(kolam) dengan ukuran 4x3x1 m. Hapa dilengkapi dengan pemberat agar tak mengambang.
  •  Memasasang kakaban di tempat pemijahan( dalam hapa). Kakaban dapat berupa ijuk yang dijepit bambu dengan ukuran 1,5mx 0,5m.
  •  Memasukkan induk ikan mas Jantan dan Betina siap pijah. Jumlah induk mas betina yang dipijah tergantung pada kebutuhan benih dan luas kolam yang digunakan dalam pendederan.
  • Mengangkat induk ikan mas yang dipijah dan memindahkannya kekolam pemeliharaan induk. Setelah telur berusia kurang lebih 4 bhari maka telur akan menetas menjadi larva-larva, beberapa saat setelah menetas larva masih mendapat makanan cadangan dari cangkang telur, namun setelah itu perlu diberi makanan tambahan berupa pelet (khusus larva), kutu air, kuning telur rebus. Setelah 5 hari larva ikan mas siap ditebar di kolam pembenihan. 

        2. Pendederan Ikan Mas

       Pendederan Ikan mas dilakukan dalam 2 tahap. Tahap pertama anak ikan berusia 5-7 hari dipelihara 4 minggu sampai ukuran 2-3 cm. Tahap kedua menghasilkan anak ikan berukuran 8-12cm. Setelah larva cukup kuat untuk melakukan pendederan ikan, biasanya  dilakukan pada kolam lumpur/sawah, namun juga bisa dilakukan dalam kolam semen. Persiapan kolam tanah  dengan meratakan tanah dasarnya, tebar 10-15 karung kotoran ayam, isi air kurang lebih 40cm dan rendam selama 5 hari tanpa aliran air agar plankton dan sumber makanan alami ikan mas berkembang di kolam pendederan. Untuk ukuran kolam lumpur 100m2 tebar 100.000 ekor larva pada pagi hari. Berikan makanan tambahan tepung pelet atau pelet yang telah di rendam. pada usia telah mencpai 3 minggu bibit ikan mas siap dipanen. Hal yang sama dilakukan untuk membesarkan benih ikan mas pada ukuran yang lebih besar.
    Usaha Pembesaran Ikan Mas
    Usaha Pembesaran Ikan mas merupakan upaya pemenuhan kebutuhan akan permintaan ikan mas konsums, ikan mas konsumsi bisa bervariaasi mulai ukuran 300gr-1kg. Usaha pembesaran ikan mas bisa dilakukan dikolam lumpur, keramba jaring apung atau kolam air deras.
    Pembesaran Ikan MAs di keramba Jaring Apung
           Pembesaran ikan mas dilakukan dalam keramba jaring apung yang biasa dipasang di perairan umum. Pemilihan lokasi penempatan jaring dalam suatu perairan akan sangat menunjang berhasilnya proses produkse. Beberapa karakteristik perairan yang cocok antara lain adalah air bergerak dengan air terbesar(bukan arus kuat). Penempatan jaring dapat sejajar dengan arah angin, badan air cukup besara dan luas segingga dapat menjamin stabilitas kualitas air, kedalaman air minimal dapat mencapai jaring dasar dengan adasar perairan 1m, kualitas air sangat mendukung pertumbuhan seperti suhu perairab 270-300C, oksigen terlarut tidak kurang daro 4,0 mg/L, dan kecerahan tidak kurang dari 80cm.
    Usaha pembesaran Ikan Mas Di Kolam Lumpur
    Kolam ukuran 1000m2, diolah, dan ditebar kotoran ayam kemudian diisi air setinggi 60 cm dan rendam selama 5 hari. Benih ikan mas seberat 100kg dimasukkan ke kolam, beri pakan sampai 3% dari berat badan benih ikan mas setiap hari, panen dapat dilakukan setelah 3 bulan. Dengan model pemeliharaan seperti ini kolam dapat menghasilkan komsumsi kurang lebih 450kg.


    Mau tau info menarik lainnya? klik dsni

Budidaya Ikan Koi


Ikan Koi termasuk ke dalam golongan ikan carp (karper).Koi termasuk ikan hias eksotis yang semakin banyak penggemarnya. Selain dipelihara sebagai hobi, koi juga bisa dijadikan lahan bisnis yang menjanjikan.. Selain pesona warna dan lekukannya yang indah, keistimewaan lain dari koi adalah keelokan yang dipertontonkan tatkala menyembul dan melompat ke atas air . Sungguh sebuah pemandangan yang istimewa bagi yang hobi memeliharanya. Berikut adalah hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam budidaya Ikan Koi:

1.. Pemilihan lokasi & konstruksi wadah pada Budidaya Ikan koi

Ikan koi secara alami hidup di air deras sehingga membutuhkan air jernih dan berkadar oksigen tinggi. Pemeliharaan ikan koi yang terbaik adalah di kolam sehingga mudah mendapatkan makanan alami dan sinar matahari untuk merangsang pewarnaan tubuh. Kolam sebagian dinaungai karena sinar matahari yang terlalu banyak menyebabkan suhu air kolam meningkat dan air kolam menjadi keruh akibat blooming fitoplankton.
Koi berukuran kecil dapat ditempatkan di akuarium, walaupun ini tidak dapat menjadi habitat permanen. Bila dipelihara dalam kelompok, koi akan belajar untuk tidak mengganggu ikan yang berukuran sama, tetapi memakan ikan yang lebih kecil. Koi suka menggali dasar kolam sehingga menyebabkan akar tanaman rusak.

2. Penyediaan Air yang Sesuai

Air merupakan media hidup dan mempengaruhi kualitas tampilan ikan koi sehingga perlu mendapat perhatian. Kualitas air untuk mendukung perkembangan koi secara optimum adalah sebagai berikut:
  • suhu air berkisar 24-26oC,
  • pH 7,2-7,4 (agak basa),
  • oksigen minimal 3-5 ppm,
  • CO2 max 10 ppm,
  • nitrit max 0,2.
Air yang digunakan harus terdeklorinisasi atau sudah disaring dan diendapkan 24 jam. Air yang digunakan untuk pemijahan dan penetasan telur sebaiknya memiliki kandungan oksigen dan suhu yang stabil. Untuk menjamin tersedianya oksigen dapat digunakan aerator, sedangkan suhu pada bak pemijahan diusahakan sama dengan suhu air kolam dengan tingkat perbedaan (fluktuasi) kurang dari 5oC.

3. Pemijahan Ikan Koi

  • Kolam Pemijahan
Kolam pemijahan tidak mungkin menjadi satu dengan kolam taman. Kolam pemijahan harus mempunyai pintu pemasukan dan pintu pengeluaran air tersendiri. Selain itu, seluruh kolam harus diplester dan bisa dikeringkan dengan sempurna.
Luas kolam pemijahan bervariasi. Untuk kolam sempit dapat menggunakan kolam seluas 3-6 m2 dengan kedalaman 0,5 m. Lokasi kolam cukup mendapatkan sinar matahari, tidak terlalu ribut, terlindung dari jangkauan anak-anak dan binatang peliharaan lain.
Jika mungkin, sediakan juga kolam penetasan telur dan perawatan benih. Kolam penetasan, bentuknya bisa persegi panjang atau bulat. Kalau kolam bulat, diameternya antara 1,5-2 m.
Satu kolam lagi jika ada, yaitu kolam untuk menumbuhkan pakan alami yang dipakai untuk lmensuplai pakan benih jika kuning telurnya telah habis. Kedalaman kolam sekitar 30 cm. Luas kolam antara 6-10 m2, cukup memadai.
Bagi yang memiliki uang cukup, dinding kolam bisa dilapis vinil yaitu bahan yang biasa untuk membuat bak fiberglass. Dengan lapisan vinil, kolam-kolam tersebut lebih terjamin kebersihannya dan efek dari semen bisa dihilangkan.

  • Persiapan Kolam
Pertama kali yang harus dipersiapkan untuk pemijahan adalah kolam. Kolam dikeringkan dibawah terik matahari. Pintu pemasukan dipasang saringan untuk mencegah telur yang mungkin hanyut.
Telur koi menempel (adesif) sifatnya. Biasanya koi akan bertelur dibawah tanaman atau bahan apa saja yang bisa dipakai untuk menempelkan telurnya. Oleh karena itu sediakan penempel telur yang memadai agar telur koi bisa selamat.
Penempel telur bisa menggunakan kakaban, yang dipakai untuk memijahkan ikan mas. Kakaban dibuat dari ijuk yang dijepit dengan bilah bambu dan dipaku. Kakaban yang baik terbuat dari ijuk yang panjang dan rata, panjang 120 cm lebar 40 cm. Jumlah kakaban yang diperlukan disesuaikan dengan besar induk betina, biasanya 4-6 buah untuk setiap 1 kg induk betina.
Agar bisa mengapung, kakaban disusun di atas sepotong bambu yang masih utuh. Diataskakaban diberi bilah bambu dan diikat agar kumpulan kakaban tidak tercerai-berai ketika pasangan induk memijah. Sebelum dipasang, kakaban dibersihkan, dicuci, dan dibilas agar terbebas dari lumpur.
Kakaban dipasang setelah kolam diisi air. Air selalu mengalir ke kolam pemijahan untuk merangasang pasangan koi yang akan memijah. Selain kakaban, tempat penempel telur bisa juga menggunakan tanaman air seperti Hydrilla yang disusun atau potongan tali rafia sebagai pengganti ijuk.

  • Seleksi Induk
Syarat utama induk adalah calon induk sudah matang kelamin dan matang tubuh. Matang kelamin artinya induk jantan sudah menghasilkan sperma dan induk betina sudah menghasilkan telur yang matang. Matang tubuh artinya, secara fisik mereka sudah siap menjadi induk-induk produktif.
Syarat lain fisiknya prima, tidak cacat. Sirip-siripnya lengkap, juga sisiknya. Gerakannya anggun, seimbang , tidak loyo. Umur jantan minimal 2 tahun, betina minimal 3 tahun. Betina lebih besar dibandingkan jantan, perutnya terlihat lebih besar dibandingkan punggung. Jantan sebaliknya, lebih langsing dan perutnya rata jika dilihat dari punggung. Sirip induk jantan siap kawin akan muncul bintik-bintik putih.
Seekor induk betina berpasangan dengan 2 atau 3 induk jantan. Jika seekor betina hanya diberi seekor jantan di kolam pemijahan dan takdisangka jantannya ngadat, gagallah pemijahan. Dengan menyediakan stok jantan lebih dari satu, kegagalan pemijahan bisa dihindari.
Disarankan untuk tidak menggunakan stok induk yang paling bagus, karena keturunannya biasanya jelek. Anak keturunannya belum tentu sebagus induknya. Yang dipijahkan sebaiknya koi biasa saja, tetapi masih memiliki sifat-sifat unggul, seperti warnanya pekat. Pada saat seleksi benih, nantinya bisa dipilh mana yang bagus dan mana yang diafkir.
  • Pelaksanaan Pemijahan
Induk dimasukkan sekitar pukul 16.00 dan akan mulai memijah tengah malam. Induk betina akan berenang mengelilingi kolam dengan diikuti induk jantan di belakangya. Makin lama gerakan mereka makin seru. Induk jantan menempelkan badannya ketika mengikuti induk betina. Pada puncaknya, induk betina akan mengeluarkan telurnya dengan sesekali meloncat ke udara. Aktifitas betina ini segera diikuti jantan dengan mengeluarkan cairan sperma.
Telur-telur yang terkena sperma akan menempel pada kakaban atau bahan penempel telur lainnya dan susah lepas. Juga ada sebagian telur uyang jatuh ke dasar kolam. Perkawinan selesai pada pagi hari. Induk segera dipisah dari telurnya. Jika terlambatm telur bisa habis dimakan induknya.
Ada dua cara untuk memisahkan induk dari telur yang dihasilkan.Pertama, dengan memindahkan induk dari kolam pemijahan dan tetap membiarkan telur menetas di kolam tersenur. Cara kedua dengan memindahkan telur ke kolam penetasan. Cara pertama lebih praktis karena lebih menghemat lahan (kolam).
Untuk mencegah agar tidak terserang jamur, telur-telur direndam dulu dalam larutan Malachyt green dengan konsentrasi 1/300.000 selama 15 menit sebelum ditaruh di kolam penetasan. Ketika akan merendam telur-telur ini, sebaiknya kakaban digoyang-goyangkan pada air agar kotoran yang mungkin menutupi telur bisa terlepas.
  • Pendederan

Telur yang sudah dibuahi akan menetas setelah 24-48 jam tergantung suhu. Selama penetasan, kepadatan telur adalah 1 kg per 5 liter air. Larva yang baru menetas belum memerlukan pakan selama 3-4 hari, karena masih mempunyai kantong kuning telur.
Menjelang kuning telur habis, perlu diberikan pakan alami berupa naupli artemia atau pakan alami lainnya yang seukuran. Kemudian secara bertahap dapat diberikan pakan buatan berupa butiran kering(pellet). Dalam 5 hari sesudahnya 1 juta larva memerlukan 7 kg artemia, atau sekitar 0,5-2 kg per hari. Pada tahap ini larva ditebar pada kepadatan 20-40 larva/liter. Untuk menghasilkan 1 juta fingerling memerlukan sekitar 25kg telur artemia. Sintasan selama 9 hari adalah 50-80%. Ikan yang seberat 10 mg dapat dijual seharga US$ 0,25 atau sekitar Rp. 2.500,-.
Larva yang berbobot 0,25 g diberikan pakan buatan (butiran) kering dan dapat didederkan ke kolam hingga ukuran fingerling (2 gram). Pendederan terbagi atas 2 tahap yaitu pendederan I selama 2 bulan pemeliharaan hingga larva mencapai ukuran fingerling (2-3 cm). Pendederan II dilakukan dalam kolam yang diolah untuk menumbuhkan pakan alami dan dilakukan seleksi dan penjarangan (mengurangi kepadatan). Penjarangan bertujuan untuk memberi ruang gerak yang cukup bagi ikan koi. Seleksi bertujuan untuk mendapatkan ikan Koi berkualitas baik.
Waktu yang diperlukan dari telur hingga mencapai ukuran fingerling (2 gram) adalah 6-8 minggu dengan nilai sintasan (SR) 55%. Sedangkan untuk mencapai ukuran 5-8 cm diperlukan waktu 4 bulan. Kualitas ikan koi (pola dan warna) bergantung dari tetuanya. Dari hasil seleksi ukuran fingerling, yang afkir mencapai 25-50%. Dari 1 juta telur dapat dihasilkan 225.000-338.000 ekor fingerling berkualitas baik (22–33 %).
 

4. Pewarnaan

Kualitas koi ditentukan oleh pola warna, kesesuaian jenis koi dan kejelasan warna. Pola warna yang simetris dengan batasan jelas antar warna menunjukkan kualitas yang baik.

Genotip menentukan jumlah dan jenis sel pigmen serta kromatofora. Kromatofora menghasilkan warna juga dipengaruhi otak ikan. Ikan pada wadah gelap cenderung berwarna gelap, begitu pula sebaliknya. Warna dapat berubah bila ikan mengalami tekanan (stres). Biasanya ikan yang tumbuh lambat mempunyai warna yang lebih baik daripada ikan yang tumbuh cepat karena pigmen bisa diubah dan digunakan untuk pertumbuhan tubuh. Seumur hidupnya, ikan koi dapat menyimpan dan menggunakan pigmen. Koi muda yang berwarna pucat apabila diberikan pakan berpigmen selama 6 minggu sebelum dipasarkan akan berwarna menarik. Intensitas warna tergantung dari jumlah pigmen dalam kromatofora. Pigmen dapat muncul dengan adanya karotenoid dalam pakan.

5. Pakan Ikan Koi

Koi adalah bottom feeder (pemakan di dasar) dan omnivora (pemakan segala). Meski demikian ia biasa makan apa saja yang bisa dimakan, seperti pucuk daun, atau berburu cacing di dasar sungai. Maka inilah guna dari sungut yang ada pada mulut ikan. Pakan buatan untuk pembesaran koi dapat diberikan dalam bentuk butiran (pellet). Sumber protein utama adalah formulasi kombinasi antara bahan nabati (misalnya tepung kedelai, tepung jagung, tepung gandum, tepung daun, dll) dan bahan hewani (seperti; tepung ikan, tepung kepala udang, tepung cumi,kekerangan dll) serta multivitamin dan mineral seperti Ca, Mg, Zn, Fe, Co sebagai pelengkap pakan.

Kualitas pakan sangat menentukan tampilan warna sebagai daya tarik ikan koi sendiri, sehingga banyak upaya telah dilakukan dengan menggunakan bahan pakan yang mengandung zat pigmen seperti karotin (warna jingga), rutin (kuning) dan astasantin (merah). Zat-zat tersebut terkandung pada tubuh hewan dan tumbuhan tertentu seperti wortel mengandung zat karotin; sedangkan ganggang, chlorella, kubis, cabai hijau mengandung rutin; spirulina, kepiting, udang mengandung astasantin. Para pembudidaya saat ini tidak perlu lagi menyiapkan pakan sendiri karena sudah tersedia di pasaran pakan koi yang sudah di formulasi sesuai dengan kebutuhan nutrisi dan zat untuk pembentukan warna ikan koi.

Pakan alami atau pakan hidup misalnya cacing darah, cacing
tanah, daphnia, cacing tubifex cocok diberikan pada benih koi (hingga bobot 50 g/ekor) karena lebih mudah dicerna oleh benih sesuai dengan kondisi sistem pencernaan, selain itu koi juga dapat memakan phitoplankton dalam kolam.

Jumlah pakan diberikan berdasarkan jumlah ikan (bobot biomassa) dalam kolam dengan kisaran kebutuhan 3-5 % per-hari, dengan frekuensi pemberian 2-3 kali per-hari hal ini juga disesuaikan dengan kondisi ikan dan media air pemeliharaannya.

Menurut pengalaman dan penelitian bertahun – tahun, ditemukanlan bahan – bahan aktif yang dapat ditambahkan untuk membuat warna koi lebih cemerlang. Koi yang dipelihara di kolam Lumpur ternyata memiliki kualitas warna yang lebih cemerlang dibandingkan dengan yang dipelihara di kolam tembok. Ternyata ikan koi tersebut banyak menyantap ganggang yang memang  tumbuh di Lumpur. Ganggang yang dimakan koi mengandung banyak zat karoten. Maka kalau anda ingin menambah warna ikan lebih cemerlang beri makan “krill”, paprika, dan daun marigold, semuanya dapat anda campurkan dalam makanannya. 

6. Pra Panen

Koi tumbuh sekitar 2 cm per bulan dan pada usia 60 tahun dapat mencapai panjang hingga 1 m. Bila ikan Koi telah mencapai ukuran pasar yaitu 20 cm dapat dipanen dan dilakukan seleksi akhir, dengan memisah-misahkan jenis, ukuran dan pola warna tubuhnya. Dari hasil seleksi ini, Koi yang terpilih dibesarkan di dalam bak atau kolam semen sambil menunggu harga pasar yang baik.

Dalam penampungan akhir ini, ikan dapat diperbaiki bentuknya, jika terlalu gemuk dibuat langsing atau yang terlalu kurus dibuat lebih gemuk. Pemeliharaan berikutnya diusahakan tidak terlalu padat, akan lebih baik jika dalam bak dilengkapi aerator sehingga kesegaran air terjamin dan dengan pemberian pakan yang baik dapat meningkatkan kualitas warna tubuh ikan Koi. 
 
MAu tau info menarik lainnya? Klik disni


Senin, 09 April 2012

Budidaya Lobster Air Tawar


Lobster Air Tawar merupakan udang yang tren masa kini, baik bagi penikmat kuliner maupun petani ikan. Karena Pemeliharaan lobster air tawar sangatlah mudah dan tidak harus memiliki keahlian khusus seperti budidaya  lainnya, memang untuk lobster air tawar ini yang terpenting ada minat untuk mengerjakannnya saja dengan oksigen yang cukup didalam air dan pakan yang cukup tidak berlebihan maka lobster akan tumbuh sempurna dan bongsor. Lobster air tawar dapat dikasih makan pada pagi dan sore hari, untuk pembersihan kolam dan pensortiran paska panen dapat dilakukan pada waktu libur.

Teknik Budidaya Lobster air Tawar Masa Pembenihan dan Pembesaran


Budidaya lobster air tawar sangat cepat dan gampang. Orang awam pun dapat melakukannya sendiri baik dalam skala usaha kecil maupun besar. Dengan sedikit modal dan kemauan yang kuat, setiap orang dapat membudidayakan lobster air tawar.Lobster air tawar tidak mudah stres dan tidak mudah terserang penyakit. Asalkan kebutuhan pakan, kualitas air, dan kebutuhan oksigen terpenuhi maka lobster dapat tumbuh dan berkembang biak dengan cepat. Asalkan kebutuhan pakan, kualitas air, dan kebutuhan oksigen terpenuhi maka lobster dapat tumbuh dan berkembang biak dengan cepat.  Jika dilihat dari iklim dan siklus musimnya, Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk melakukan budi daya lobster air tawar sepanjang tahun. Lobster air tawar yang umumnya bertelur 4–5 kali dalam setahun dapat dimanfaatkan secara maksimal. Selain kondisi iklim yang sangat mendukung, sumber pakan alami bagi lobster tersedia cukup banyak di alam dan mudah diperoleh. Dengan pakan alami tersebut, lobster akan tumbuh dengan cepat.

Lobster air tawar biasanya hidup di danau, rawa atau sungai. Umumnya tempat hidup (habitat) lobster air tawar memiliki ciri-ciri khusus, seperti sungai yang tepinya dangkal dan bagian dasarnya terdiri atas Lumpur, pasir dan bantuan.
Suhu untuk pertumbuhan lobster adalah 26 – 310 C. dengan kandungan oksigen terlalut (02) 3-5 ppm, dan PH 6 – 8,5. sebetulnya ini tidak berpengaruh terlalu besar harus mengikuti patokan diatas, cara yang sangat sederhana misalkan untuk kolam yang akan diisi air hendaknya diendapkan terlebih dahulu selama 1 hari 1 malam dengan tambahan supplayan oksigen terlarut seperti pompa  gunannya agar ph air menjadi naik atau stabil dikisaran 7 dan oksigen terlalut akan naik sampai 4-5 ppm dan untuk suhu tidak udah dipikirkan karena sudah sesuai dengan iklim  di Indonesia ini.  Media persembunyian juga harus ada agar gunanya mengurangi tinggat bertemunya lobster dengan yang lain. Karna lobster memiliki sifat kanibalisme yang tinggi ini bisa kita hindari dengan memberi paduan tempat persembunyian yang banyak seperti batu bata roster, genteng, pipa paralon yang dapat disesuaikan dengan ukuran lobster, paranet angrek atau karung. Dll kami akan menyertakan beberapa gambar bapak agar dapat mengetahui.

Pakan Budidaya Lobster Air Tawar


Untuk anakan yang baru menetas dapat diberikan makan cacing sutra, cacing beku, kutu air beku, pellet yang halus dll. Pada umumnya apapun makan dapat dimakan oleh lobster air tawar karna di habitat asalnya apapun yang ada diperairan akan dimakannya. Bila ingin berkembang gunakankanlah cacing karena mengandung protein yang lebih banyak sehingga menyokang pertumbuhan si lobster.
Untuk anakan lobster yang berukuran 5 inci dengan jumlah telur kurang lebih 400 butir dapat menghabiskan sekitar 2 liter cacing (Rp 10.000/liter) untuk makan perbulan. Dengan waktu 2 – 3 bulan dapat mengahasilkan bibit ukuran 2 inci Up. 
Untuk bibit lobster air tawar berukuran 2 inci masuk pembesaran untuk pembesaran lobster konsumsi dengan pembesaran 5 – 6 bulan pada perinsipnya sama bisa kita berikan apa saja, Untuk pakan Lobster gunakan protein segar sebagai menu utama dan pellet lobster atau sayuran sebagai menu selingan. Protein segar pun sangat bervareasi mulai dari cacahan ikan sampai empela usus, jeroan dan keong mas. Faktai keong mas ternya memiliki kandungan protein yang sangat lengkap dan gizi yang banyak dan mudah dicari atau dikembangbiakan. Pembesaran dapat menekan biaya untuk pakan sampai menjadi 0 %. Budidaya apapun biaya paling besar yaitu penyediyaan pakan, kalau biaya pakan bisa ditekan sampai 0 % dana investasi bisa digunakan untuk penunjang lainnya. Tanpa mengurangi dari kelezatan lobster itu sendiri. Suatu proses lobster bisa tumbuh sehat dan bongsor adalah tersedianya air yang cukup, oksigen terlarut yang cukup agar bisa merubah zat-zat makan menjadi daging dan pakan yang berprotein segar. Maka lobster akan tumbuh cepat dan dapat mempersingkat waktu pemanenan.

Semoga Sukses budidaya Lobster, mau tau tips lainnya? klik dsni


Budidaya Ikan Gurame


Ikan Gurame nama lainya adalah Osphronemus gouramy. Anda memiliki hobi beternak ikan, maka sudah saatnya anda melakukan sebuah usaha yang sangat terkait dengan hobi anda tersebut. Salah satunya adalah Budidaya Ikan Gurame. Peluang bisnis Ikan gurame ini semakin bagus ospek kedepannya,dikarenakan setiap hari masyarakat membutuhkan ikan untuk di konsumsi yang semakin meningkat. Sedangkan pasokan barang yang ada tidak akan pernah mencukupi.Ditambah akhir-akhir ini sering terjadi cuaca buruk menyebabkan pasokanikan ikan semakin berkurang.
Selain itu harga ikan ini relatif lebih mahal dibanding dengan ikan-ikan lainnya. Sehingga mendorong para petani memilih ikan ini.
Cara membudidayakan ikan gurame adalah sebagai berikut:
 

Cara budidaya ikan gurame di kolam

1. Produksi telur
Untuk bisa mengasilkan telur gurame yang baik pertama kali harus dilakukan seleksi induk, dimana ciri Induk yaitu :
a. Induk jantan
* Dahi agak menonjol menyerupai cula
* Dasar sirip dada terang keputihan
* Dagu berwarna kuning dan agak menonjol
* Jika diletakan ditempat datar ekornya naik ke atas
* Jika ditekan perlahan kelaminnya mengeluarkan sperma
* Sangat baik untuk dijadikan induk berumur antara 3-7 tahun
gurame jantan
b. Induk betina
* Dahi rata
* Dasar sirip dada gelap kehitaman
* Dagu kurang menonjol
* Ujung sirip ekor bundar
* Sangat baik dijadikan induk antara 2,5-6 tahun
Gurame betina
Sangat berbeda dengan jenis ikan lain dimana untuk telur gurame sudah bisa di jual dengan harga Rp 40-50 / butirnya. Biasanya dalam 1 induk gurame yang berukuran 2.5kg sd 3.5kg bisa menghasilkan 2000 sd 5000 telur gurame.
2. Produksi hasil pendederan
 
Untuk ukuran hasil pendederan pada ikan gurame terbagi kedalam beberapa jenis ukuran diantaranya :
a.Ukuran 2-3 cm umur 40 sd 50 hari dari telur dengan harga jual Rp 300-Rp 400/ ekor
b.Ukuran 4-5 cm umur 50 sd 60 hari dari ukuran 2-3 cm dengan harga jual Rp 800-Rp1000/ ekor
c.Ukuran 6-7 cm Umur 50 sd 60 hari dari ukuran 4-5 cm dengan harga jual Rp 1700–Rp 2000/ekor.
d.Ukuran 7-9 cm Umur 50 sd 60 hari dari ukuran 6-7 cm dengan harga jual Rp 2500-Rp3000/ekor
Untuk fase produksi tersebut diatas sebenarnya tidak ada ketentuan khusus dalam masa pemanenan, dalam arti pada saat konsumen membutuhkan ukuran sesuai dengan keinginan walaupun belum berusia diatas 50 hari masa pemeliharaan pembudidaya bisa menjualnya.
3. Produksi hasil pembesaran
Tebar benih gurame masa pembesaran biasanya berukuran antara ukuran 2ons sd 3ons dimana jangka waktunya antara 3 sd 4 bulan masa panen. Ukuran masa panen pembesaran dalam jang ka waktu tersebut biasanya berukuran kisaran 5 ons sd 1 Kg.
Melihat hal tersebut diatas maka ada baiknya kita membagi kedalam 3 Kelompok budidaya diantaranya kelompok pembenihan, pendederan dan pembesaran. Dengan pembagian kelompok tersebut maka budidaya gurame tidak akan dirasa lama.
Jika kita lihat, memang gurame adalah jenis ikan yang masa pertumbuhannya relatif lamban dibanding jenis ikan lain seperti mas, nila dll, akan tetapi bila kita amati perbedaan masa pertumbuhan itu tidaklah mencolok, kalau kita ambil contoh budidaya ikan nila dari ukuran 2-3 cm sampai mencapai rata-rata 7ons sebenarnya kalau dihitung waktu pasti tidak cukup 6-7 bulan, yang membedakan lamanya waktu pemanenan tersebut yang paling menonjol adalah ukuran masa konsumsinya, dalam arti ikan nila bisa di konsumsi dengan besaran ukuran 2-5 ons sedangkan untuk gurame dikonsumsi dengan besaran ukuran minimal 5 ons sd 1kg.

Cara budidaya ikan gurame / gurami dalam kolam  terpal

Cara budidaya ikan gurame / gurami dalam kolam terpal untuk ikan gurame dapat dibuat dengan dua model jenis :
1.       Menggali tanah dengan kedalaman tertentu biasanya sekitar 90 cm, kemudian Terpal dipasang pada tanah galian tersebut.
2.       Memasang terpal pada permukaan tanah ( tidak menggali tanah), dengan bantuan rangka dari besi atau kayu ,terpal dirangkai menyerupai bak. Cara pertama beban terpal tidak terlalu berat sewaktu diberi air, cara kedua memudahkan kita melakukan penggantian dan pembersihan kolam. Dengan selang kita bisa menyedot kotoran-kotoran kolam terpal dengan mudah. Pada budi daya ikan gurame kolam terpal ini kotoran ikan gurame perlu dikeluarkan (shiftpond), agar kesehatan dan kebersihan air tetap terjaga.
Kolam terpal gurame
Setelah kolam terpal selesi dibuat langkah selanjutnya adalah mengisi kolam dengan ikan guramih, akan tetapi sebelum ikan guramih dimasukkan perlu dipastikan terlebih dahulu kolam dalam kondisi bersih dari penyakit dan zat-zat berbahaya.  Terpal mengandung unsur kimia untuk pewarnaannya, maka sebelum dipasang perlu dicuci dan dibersihkan. Untuk membunuh patogen kolam yang telah terisi air ditaburi garam 2 ons/m3. Pastikan juga ikan guramih yang akan dibudidayakan tidak mengandung bibit penyakit. Jika ada guramih yang terkena penyakit perlu dikarantina terlebih dahulu sebelum dimasukkan ke dalam kolam.
Proses selanjutnya adalah memberi makan. Ikan guramih diberi makan 2 kali dalam sehari dengan pellet dengan kandungan protein 25% sampai dengan 30 %. Frekuensi pemberian makan lebih baik dalam frekuensi yang banyak tetapi dalam jumlah sedikit-sedikit daripada dalam frekuensi sedikit tetapi jumlahnya banyak. Selain Pelet makanan untuk ikan guramih bisa ditambahkan daun-daunan dan sayuran. Daun-daunan dan sayuran sangat bermanfaat bagi kesehatan dan pertumbuhan ikan guramih.
Pada budi daya ikan guramih dengan terpal ini perlu dihindari pemberian makanan yang berlebihan, jika ada makanan yang tersisa harus segera dibuang. Makanan ikan dan kotoran ikan yang ada di kolam mengandung zat amoniak yang dalam jumlah tertentu bersifat racun bagi guramih. Selain memberi makan dengan jumlah dan frekuensi teratur hal lain yang perlu diperhatikan adalah kualitas air.
Meski guramih cukup tahan dengan air yang tidak baik tetapi air perlu dibersihkan dan diganti sebagian(30%) secara periodik. Biasanya penggantian dilakukan satu minggu sekali dengan melakukan shift pond. Air disedot keluar dengan selang atau pompa, kotoran keluar melalui selang tersebut, kemudian diisi kembali dengan air baru. Lebih bagus lagi jika kolam diberi aerator atau filter untuk menambah kadar oksigen dan membersihkan kotoran secara otomatis

PENDEDERAN IKAN GURAME DI KOLAM PLASTIK

Ikan gurame termasuk ikan labirin, yakni dapat hidup dalam air yang kekurangan oksigen, karena ikan gurame dapat menghisap oksigen dari udara bebas. Dengan kondisi tersebut, petani dapat melakukan usaha pembenihan pendederan ikan gurame, meskipun tidak mempunyai air yang mengalir.
Ikan gurame termasuk ikan yang tidak banyak gerak, sehingga dengan area yang relatif sempitpun dapat ditanami ikan dalam jumlah banyak. Hal ini dapat menghemat lahan dan memberikan peluang kepada petani yang mempunyai lahan sempit untuk mempunyai kolam pendederan gurame sebagai sumber pendapatan keluarga.
Tasikmalaya memang sudah sejak lama dikenal sebagai sentra budidaya perikanan air tawar termasuk ikan gurami baik di tingkat provinsi maupun nasional, juga sampai ke luar negeri. Dan banyak petani ikan asal luar negeri yang berguru perikanan air tawar ke Tasikmalaya. Meskipun demikian, tidak semua wilayah di Kab. Tasikmalaya dapat melakukan kegiatan budidaya ikan air tawar, karena ketersediaan air yang kurang. Karena ketersediaan air yang minim, maka pendederan ikan gurame pada kolam plastik menjadi salah satu jawaban yang tepat bagi sub sektor perikanan. Dengan kolam plastik, lahan sempit dan air yang kurang, bukan suatu masalah lagi. Karena kolam plastik ini " adalah usaha budidaya yang hemat lahan dan air, serta untungnya besar Dalam budidaya ikan, orang lebih mengenal tambak, karamba, jaring apung, kolam air tenang dan kolam air deras. Selain itu, adalagi kolam batu dan kolam plastik.
Sampai saat ini, sudah lebih dari 600 buah kolam plastik yang dibangun petani ikan di dua wilayah kecamatan tersebut. Kolam plastik bukanlah kolam khusus yang terbuat dari plastik tetapi tetap terbuat dari tanah. Namun, karena tanah di daerah tersebut adalah tanah yang porus/sarang (tidak dapat menahan air) dan airnya bukanlah air yang mengalir, maka air di kolam tersebut tidak cepat habis, dasar kolam dan pinggir kolam dilapisi plastik.
Luas kolam plastik kecil, rata-rata 14 meter persegi dengan kedalaman air antara 10-60 cm. Kecuali untuk kolam pendederan I dan pendederan II, luasnya cukup 2 meter persegi dengan kedalaman air 10 cm. Begitu pula untuk ukuran kaset, luasnya bisa 2-3 kali luas dibandingkan dengan kolam untuk ukuran benih yang lebih kecil dari ukuran kaset dan kedalamannya bisa sampai I meter. Ukuran panjang atau lebar kolam disesuaikan dengan keadaan lahan.
 
Mau tau aneka info lainnya? klik disni



Sabtu, 27 Maret 2010

Apa yang dimaksud dengan benih ikan ?

BENIH IKAN

Pengertian dari benih ikan adalah sebutan dari ikan yang baru menetas sampai mencapai ukuran panjang tubuh 5 - 6 cm (Sachlan, 1975).

Dalam bahasa ilmiah benih ikan disebut sebagai larva (fish fry). Dalam petunjuk SNI (Standar Nasional Indonesia) mengenai benih ikan, disebutkan bahwa larva ikan adalah fase atau tingkatan benih ikan yang berumur 4 hari sejak telur menetas sampai mencapai umur 90 hari serta mempunyai kriteria yang berbeda dengan ikan dewasa (Anonim, 1999)

makanan benih ikan yaitu jasad renik berupa tanaman renik (fitoplankton) dan hewan renik (zooplankton) kebutuhan pakan untuk benih dalam satu hari yaitu mencapai 60 - 70% dari berat tubuh.

tingkat mortalitas tertinggi pada benih ikan terjadi yaitu pada waktu benih ikan telah habis cadangan makanannya yaitu telah habisnya kuning telur pada tubuhnya.

penamaan benih ikan untuk beberapa jenis ikan mempunyai nama masing-masing berdasarkan dari panjang, usia dan berat tubuh. misalnya penaman untuk kelompok benih ikan mas yaitu :
- Larva : umur maksimal 4 hari, panjang total minimal 0,6 cm,
- Kebul : umur maksimal 20 hari, panjang total minimal 1 cm, bobot minimal 0,2 gram
- Putihan : umur maksimal 40 hari, panjang total minimal 3 cm, bobot minimal 3 gram
- Belo : umur maksimal 70 hari, panjang total minimal 5 cm, bobot minimal 6 gram,
- Sangkal : umur maksimal 90 hari, panjang total minimal 8 cm, bobot minimal 10 gram

penamaan untuk kelompok benih ikan gurame
- Larva : Umur 1 - 12 hari, panjang total s/d 0,5 cm
- Biji oyong : umur 12 - 30 hari, panjang total 0,5 - 1 cm
- Daun Kelor : umur 30 - 60 hari, panjang total 1 - 2,5 cm, bobot 0,5 - 2,5.
- silet : umur 60 - 90 hari, Panjang total 2,5 - 4 cm, bobot 2,5 - 5 gram
- karcis : umur 90 - 120, Panjang total 4 - 6 cm, bobot 5 - 10 gram.

Senin, 11 Januari 2010

beberapa cara untuk meningkatkan pertumbuhan ikan

beberapa cara untuk meningkatkan pertumbuhan ikan

meningkatkan pertumbuhan ikan berarti meningkatkan pendapatan hasil budidaya. Pertumbuhan ikan yang relatif singkat akan mempercepat proses panen, sehingga perputaran uang pun akan cepat.

cara untuk meningkatkan pertumbuhan ikan :

1. Pakan

pemberian pakan yang tepat dan mencukupi akan mempengaruhi proses pertumbuhan. Ikan akan tumbuh optimum apabila diberi pakan yang tepat sesuai dengan kebutuhannya, pakan yang baik adalah pakan yang mengandung nutrisi yang lengkap, yaitu cukup protein, lemak, karbohidrat, vitamin. Nutrisi yang berperan dalam membantu proses pertumbuhan ikan yaitu protein, karena protein berperan dalam meningkatkan pertumbuhan. jadi ketika akan membeli pakan maka hal pertama yang perlu diperhatikan adalah kandungan protein pada pakan tersebut.

pemberian pakan harus cukup tidak lebih dan tidak kurang. Bila pakan yang diberikan kurang maka proses pertumbuhan ikan akan menjadi lambat, tetapi apabila pakan yang diberikan kepada ikan berlebih maka hal ini juga tidak baik, karena bila pakan berlebih dan tidak dimakan oleh ikan maka pakan tersebut akan menjadi busuk di dasar kolam, sehingga akan menurunkan kualitas air kolam, sehingga ikan tersebut akan rentan terhadap timbulnya penyakit.
pemberian pakan yang cukup yaitu sesuai dengan kebutuhannya pakan yang diberikan per hari berkisar antara 3 - 5% dari berat tubuh total ikan yang dipelihara.

2. Kualitas air

kualitas air yang baik akan membantu proses pertumbuhan ikan. kualitas air menyangkut pada parameter , suhu, pH, oksigen, kecerahan, amoniak.
sarat kualitas air kolam yang baik untuk pertumbuhan ikan yaitu :
1. suhu 25 - 30 derajat celcius
2. pH 6,5 - 8,5
3. Oksigen > 4 mg/l
4. Kecerahan 25 - 30 cm
5. Ammoniak (NH3) <0,01 mg/l 3. Pengelolaan dan penanganan ikan akan tumbuh dengan baik apabila pengelolaan dan penanganan nya dilakukan dengan baik. pengelolaan yang baik yaitu menyangkut pada cara pemberian pakan, pengontrolan kualitas air, pengontrolan hama penyakit, pengontrolan faktor luar lingkungan hidup.


4. Keturunan


pertumbuhan ikan yang baik adalah pada ikan yang mempunyai keturunan yang baik, induk yang jelas, dan benih ikan hasil seleksi. Jadi ketika akan memelihara ikan maka kita harus tahu asal usul dari ikan tersebut.



cetak halaman ini

Rabu, 05 Agustus 2009

PEMELIHARAAN IKAN DENGAN SISTEM MINA PADI

1. PENDAHULUAN

Tujuan Pembangunan Nasional diantaranya adalah meningkatkan pendapatan

petani. Salah satu caranya ialah dengan meningkatkan efisiensi penggunaan

lahan, seperti dengan menerapkan teknologi mina padi pada lahan

persawahan.

Sistem pemeliharaan mina padi adalah ikan dipelihara bersama 30 hari dan

benih ikan mencapai ukuran 30-40 ekor/kg dari waktu tanamn hingga

penyiangan pertama atau kedua.

2. TUJUAN

Tujuan sistim mina padi adalah untuk:

1) Mendukung peningkatan produksivitas lahan.

2) Meningkatan pendapatan petani.

3) Meningkatan kualitas makanan bagi penduduk pedesaan.

3. PERSYARATAN

1) Petakan sawah mempunyai pematang keliling yang kuat, dapat menahan air

dan tidak bocor. Lebar pematang 30-50 cm dan tingginya 40-50 cm.

2) Saluran pemasukan dan pengeluaran dilengkapidengan saringan (kawat,

bambu dan lainnya).

3) Bentuk parit atau kemalir dan lebarnya disesuaikan dengan luas petakan

sawah, yaitu 2-3 %. Dalam kemalir adalah 20-30 cm. Berbagai bentuk

kemalir adalah sebagai berikut:

Gambar 1. Bentuk Kemalir

4) Penanaman padi aturannya disesuaikan dengan ketentuan 10 (sepuluh)

unsur paket teknologi, yaitu:

a. Pengelolaan tanah meliputi: penggenangan, perbaikan pematang,

pembabadan jerami, pembajakan dan pencangkulan serta pemerataan

permukaan tanah.

b. Tataguna air yang sesuai dengan jumlah dan waktu kebutuhan tanaman

dan diatur secara bergiliran.

c. Menggunakan benih berlabel biru dan memilih yang tahan terhadap

genangan.

d. Pemupukan berimbang, dimana dosis per hektar adalah UREA (200 kg),

TSP (100 kg), KCL (75 kg), dan ZA(100 kg).

e. Pengendalian hama secara terpadu tanpa membahayakan bagi

kehidupan ikan.

f. Pengaturan jarak tanam, pada musim hujan adalah 30 x 15 cm dan 22 x

22 cm untuk musim kemarau. Tiap rumpun padi terdiri dari 3 batang.

g. Pengaturan pola tanam bertujuan untuk memotong siklus hidup hama.

h. Pergiliran varietas padi yang ditanam.

i. Penen dan pascapanen yang meliputi waktu panen, cara panen,

perontokan, pembersihan, pengeringan dan penyimpanan.

j. Penggunaan pupuk pelengkap cair atau zat pengatur tumbuh.

5) Penanaman ikan.

a. Jenis ikan yang paling umum dipelihara adalah ikan mas.

b. Penebaran ikan dilakukan lebih kurang 4 hari setelah penanaman padi.

c. Padat penebaran ikan adalah :

- ukuran (2-3) cm sebanyak 2-3 ekor/m2,

- ukuran (3-5) cm sebanyak 1-2 ekor/m2.

d. Pemberian makanan tambahan dapat berupa dedak sebanyak 2-4

kg/ha/hari.

4. PRODUKSI

Produksi ikan yang dapat dicapai setelah 30-40 hari pada masa pemeliharaan

adalah:

1) Benih (2-3) cm dengan derajat kelangsungan hidup (RS) 50-65 % ukuran

yang dicapai (3-5) cm.

2) Benih (3-5) cm, SR nya 60-70 % dan ukuran yang dicapai (5-8) cm.

5. HASIL PENANAMAN IKAN

Keuntungan yang diperoleh berasal dari penanaman padi dan juga dari

penanaman ikan. Keuntungan yang dilakukansatu kali musim tanam padi per

ha adalah sebagai berikut:

1) Biaya pengeluaran

a. Benih ikan 6 pinggan @ Rp. 4000,- Rp. 24.000,-

b. Pakan dedak 100 kg @ Rp. 125,- Rp. 12.500,-

Jumlah Rp. 36.500,-

2) Pendapatan

a. Produksi ikan 70 kg @ Rp. Rp. 2000,- Rp. 140.000,-

3) Keuntungan bersih Rp. 103.500,-

Keterangan:

1 pinggan = 3000 ekor

1 kg = 166 ekor (ukuran (3-5) cm dengan SR 65 %.

6. SUMBER

Brosur Pemeliharaan Ikan dengan Sistem Mina Padi, Departemen Pertanian,

Direktorat Jenderal Perikanan, Balai Budidaya Air Tawar, Sukabumi- Indonesia,

1995

7. KONTAK HUBUNGAN

Departemen Pertanian, Direktorat Jenderal Perikanan, Balai Budidaya Air

Tawar, Jl. Salabintana No. 17 Kotak pos 67, Sukabumi 43101, Tel. 0266 81211,

81240.

Jakarta, Maret 2001

Disadur oleh : Kemal Prihatman

Sabtu, 25 Juli 2009

Peluang dan Tantangan Budi Daya ikan Air Tawar Ekonomis Penting

Peluang dan
Tantangan Budi Daya
ikan Air Tawar
Ekonomis Penting


A. Prospek Budi Daya Perikanan

Prospek pengembangan budi daya perikanan di dunia sangat terkait dengan peningkatan konsumsi ikan per kapita per tahun penduduk dunia yang ikut meningkat tajam seiring dengan peningkatan laju pertumbuhan penduduk. Berdasarkan data FAO, kebutuhan ikan untuk pasar dunia sampai tahun 2010 masih kekurangan pasokan sebesar 2 juta ton per tahun.

Khusus di Indonesia, pada tahun 1998, tingkat konsumsi ikan per kipita penduduk baru mencapai 9,25 kg pertahun atau 72,5% dari standar kecukupan pangan terhadap ikan yang besarnya 26,55 kg per kapita per tahun.Jumlah penduduk Indonesia diperkirakan akan mencapai sekitar 250 juta jiwa pada tahun 2015.

Saat itu, mereka membutuhkan sekitar 36,2 gram protein per kapita per hari. Dari jumlah tersebut, sekitar 60% atau 21,72 gram protein diharapkan dapat dipenuhi dari perikanan dan sisanya dari petenakan. Besarnya kebutuhan protein yang berasal dari perikanan tersebut setara dengan 42 kg ikan per kapita per tahun (apabila digunakan angka kandungan protein rata-rata sebesar 18,5%)


Dengan demikian, kebutuhan ikan bagi penduduk Indonesia pada tahun 2015 diperkirakan sebesar 10,5 juta ton atau hampir dua kali lipat dari potensi stok ikan laut Indonesia saat ini. Pemenuhan kebutuhan protein hewani tersebut tentu sudah tidak mungkin lagi dipenuhi oleh ikan hasil tangkapan laut yang menunjukan penurunan jumlah dari tahun ke tahun. Untuk itu kebutuhan ikan harus dipasok, dari hasil usaha budi daya, sehingga pengembangan budi daya ikan-ikan ekonomis penting menempati posisi yang sangat strategic pada masa mendatang.


B. Produksi Budi Daya Perikanan
Produksi budi daya perikanan dunia dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang tajam. Dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, produksi budi daya perikanan dunia meningkat dari 24,5 juta ton pada tahun 1994 menjadi 51,4 juta ton pada tahun 2002 (meningkat 12% per tahun). Kondisi yang sama juga terjadi pada budi daya perikanan Indonesia. Produksi budi daya perikanan Indonesia (budi daya air tawar, air payau, dan laut) sebesar 278.864 ton pada tahun 1993 dan mencapai 1.468.610 ton atau mengalami peningkatan 80,77% (rata-rata 8,08% per tahun) pada tahun 2004.


C. Lahan Budi Daya Perikanan Air Tawar
Budi daya perikanan (akuakultur) tidak terlepas dari ketersedian air dan lahan. Keduanya merupakan media hidup ikan dan sumber daya perikanan lainnya untuk bisa berproses menjadi komoditi yang memiliki nilai tambah. Selama ini, usaha budi daya ikan umumnya terkonsentrasi di pedesaan yang ketersediaan lahan dan airnya relatif masih sangat memadai.

Budi daya perikanan air tawar di Indonesia umumnya dilakukan di kolam, sawah, bak, tangki, atau akuarium. Selain itu, juga dilakukan di perairan umum dalam bentuk pemeliharaan di karamba atau sangkar, karamba jaring apung, atau hampang.
Luas lahan budi daya perikanan air tawar dalam bentuk kolam di Indonesia mencapai 86.783 ha, sawah (mina padi) 151.414 ha, karamba 930.000 unit, dan karamba jaring apung (KJA) 76.320 unit pada tahun 2003, Secara keseluruhan, luas lahan budi daya ikan air tawar di kolam dan sawah yang terbesar berada di Pulau Jawa, Sumatera, dan Sulawesi. Sisanya, dalam jumlah yang lebih kecil, terdapat di Kalimantan, Bali, Nusa tenggara, Maluku, dan Papua. Sementara itu, budi daya ikan air tawar di KJA dan karamba yang terbesar terdapat di Jawa dan Sumatera.



D. Ketersediaan Benih dan Permasalahannya


Konsekuensi dari peningkatan usaha budi daya berbagai jenis ikan ekonomis penting, dalam Skala lokal maupun internasional telah menyebabkan terjadinya peningkatan kebutuhan akan benih dan induk dalam jumlah besar. Seperti yang telah diketahui, benih dan induk sangat diperlukan dalam proses budi daya perikanan. Benih dan induk merupakan sarana produksi yang sangat penting bagi kelanjutan dan keberhasilan usaha budi daya perikanan itu sendiri.

Karena itu, untuk mendukung upaya keberhasilan pengembangan usaha perikanan, pengembangan kegiatan pembenihan diarahkan kepada penyediaan benih yang memenuhi beberapa persyaratan sebagai berikut.

- Tepat jenis, artinya benih yang dihasilkan harus sesuai dengan jenis benih ikan yang dibutuhkan.
- Tepat jumlah, artinya jumlah benih yang dihasilkan harus dapat memenuhi permintaan pembudidaya.
- Tepat mutu ,artinya benih yang dihasilkan harus memiliki mutu yang sesuai dengan syarat yang telah ditentukan.


- Tepat ukuran, artinya benih yang dihasilkan harus memiliki ukuran yang sesuai dengan ukuran yang dibutuhkan oleh pembudidaya pembesaran.


- Tepat waktu, artinya benih yang dihasilkan dapat dijual ke pasaran pada saat benih tersebut dibutuhkan atau dicari oleh pembudidaya pembesaran.

- Tepat tempat, artinya benih dihasilkan oleh unit usaha yang berada di lokasi yang dekat atau lokasi yang dapat dicapai dengan mudah dan cepat oleh pembudidaya pembesaran.

- Tepat harga, artinya nilai jual benih sesuai dengan standar dan terjangkau oleh pembeli. Namun di sisi lain, pembenih masih bisa meraih untung dengan harga yang berlaku tersebut.

Sayangnya, berdasarkan kenyataan yang ditemukan di lapangan, belum semua pembudidaya ikan-ikan ekonomis penting memahami dan menguasai teknologi budi daya secara baik dan benar. Hal ini terutama disebabkan oleh tingkat pengetahuan dan keterampilan pembudidaya yang Umumnya masih relatif rendah.

Akibatnya, terjadi degradasi penurunan mutu (kualitas) berbagai jenis ikan tersebut dari waktu ke waktu. Penurunan mutu tidak hanya ditemukan pada stadia benih, tetapi juga terjadi penurunan mutu pada induk.

Keluhan umum terhadap rendahnya mutu benih ikan yang sering ditemui di lapangan adalah lambatnya laju pertumbuhan, mudah terserang penyakit, dan dalam proses pembesarannya memerlukan pakan yang jauh lebih banyak, dari yang seharusnya, sehingga konversi pakannya menjadi tinggi.

Selain itu, tidak jarang terjadi ketidaksesuaian % kandar warna dan bentuk benih yang dihasilkan. Hal lain yang juga sulit dipebuhi adalah faktor keseragaman. Antara satu pembenih dengan pembenih lain belum tentu menghasilkan benih yang sama kondisinya untuk jenis ikan yang sama.


Berikut ini beberapa ciri benih ikan yang mutunya sudah mengalami penurunan, yang umum ditemukan pada unit pembenihan serta dijual di pasaran.


- Bentuk tubuh berubah, kasus yang ditemukan adalah induk dengan bentuk, normal menghasilkan benih yang pendek bulat atau tidak normal.
- Kecepatan tumbuh menurun, jika biasanya dari 1 liter larva dihasilkan 80-100 kg fingerling (benih gelondongan, seukuran jari, berumur 1-1,5 bulan), pada kenyataannya hanya menghasilkan sekitar 25-30 kg fingerling.

- Mortalitas tinggi, dari yang semula hanya 1-5%, meningkat menjadi 30%.
- Warna benih tidak sama dengan standar atau berbeda dengan warna tubuh induknya.

Menurut publikasi Direktorat jenderal Perikanan Budi Daya, Departemen Kelautan dan Perikanan RI (2003), terjadinya penurunan kualitas atau mutu benih, sangat merugikan secara finansial maupun ekonomi. Pasalnya, hasil yang diperoleh pembudidaya ikan menjadi tidak sebanding dengan biaya yang telah dikeluarkan. Secara nasional keadaan ini membawa dampak, yaitu terjadinya in-efisiensi dalam penggunaan lahan, air, dana, dan faktor produksi lainnya.


E. Standardisasi Benih

Untuk menghindari kondisi yang merugikan tersebut, pemerintah memandang perlu melakukan standardisasi produksi perikanan dan standardisasi teknologi budi daya yang digunakan. Kemudian proses standardisasi ini akan dilanjutkan dengan proses sertifikasi, sehingga produksi perikanan berupa benih atau induk yang dihasilkan dan dipasarkan (yang diproduksi telah sesuai dengan standar baku yang ditetapkan) telah memiliki sertifikat yang menjamin kualitasnya.

Di era pasar bebas, persyaratan mutu benih dan induk seperti disebutkan di atas menjadi penting untuk dipenuhi dalam upaya memenangkan persaingan perdagangan, terutama berkaitan dengan semakin terbukanya pasar dunia (globalisasi) yang memungkinkan produksi perikanan dari negara lain dapat memasuki pasar benih di Indonesia. demikian juga sebaliknya, produksi benih pembudidaya ikan di Indonesia juga dengan leluasa dapat diperjualbelikan di negara lain yang membutuhkannya.

Dengan kondisi seperti itu, satu-satunya cara yang paling efektif dilakukan adalah menghasilkan benih yang memiliki standar mutu yang baku dan terjamin (dibuktikan dengan adanya sertifikat yang diperoleh melalui proses sertifikasi). jika hal ini tidak dilakukan, pembudidaya ikan di tanah air tidak akan mampu bertahan dan akan tersingkir dari persaingan pasar bebas. jadi jelaslah bahwa pembudidaya perikanan air tawar ekonomis penting di Indonesia
merupakan salah satu bidang budi daya yang perlu segera berbenah diri menghadapi kondisi tersebut.

sumber : Khairul Amri, S.Pi, M.Si dan Khairuman, S.P, Agromedia Pustaka, 2008

Rabu, 22 Juli 2009

Anatomi dan Biologi Ikan

Anatomi dan Biologi Ikan



DEFINISI IKAN (PISCES)
Bertulang belakang (termasuk vertebrata), habitatnya perairan, bernapas dengan insang (terutama), bergerak dan menjaga keseimbangan tubunya menggunakan sirip-sirip, bersifat poikilotermal.


MORFOLOGI (Bentuk Tubuh) IKAN
Bervariasi sekali, tetapi morfologi dasarnya adalah terdiri dari kepala, badan, dan ekor  gambar 1, gambar 2.a bentuk umum : bilateral simetri, dan gambar 2.b nonsimetri

ANATOMI
Ada 10 sistem anatomi pada tubuh ikan :
1. Sistem penutup tubuh (kulit) : antara lain sisik, kelenjar racun, kelenjar lendir, dan sumber-sumber pewarnaan.
2. Sistem otot (urat daging): - penggerak tubuh, sirip-sirip, insang
- organ listrik
3. Sistem rangka (tulang) : tempat melekatnya otot; pelindung organ-organ dalam dan penegak tubuh
4. Sistem pernapasan (respirasi): organnya terutama insang; ada organ-organ tambahan
5. Sistem peredaran darah (sirkulasi) : - organnya jantung dan sel-sel darah
- mengedarkan O2, nutrisi, dsb
6. Sistem pencernaan : organnya saluran pencernaan dari mulut – anus
7. Sistem saraf : organnya otak dan saraf-saraf tepi
8. Sistem hormon : kelenjar-kelenjar hormon; untuk pertumbuhan, reproduksi, dsb
9. Sistem ekskresi dan osmoregulasi : organnya terutama ginjal
10. Sistem reproduksi dan embriologi : organnya gonad jantan dan betina
Ada hubungan yg sangat erat antara ke-10 sistem anatomi tersebut, misalnya :
- sistem urat daging dan sistem rangka  mempengaruhi bentuk tubuh  menentukan cara bergeraknya
- sistem pernafasan dan peredaran darah  O2 dari perairan ditangkap oleh darah, dipertukarkan dg CO2  dibawa ke seluruh tubuh melalui darah

1. SISTEM PENUTUP TUBUH/KULIT
Kulit terdiri dari 2 lapis :
- epidermis; terluar, tipis, selalu berganti
- dermis; di bawah epidermis, lebih tebal, tempat terbentuknya sisik
- Fungsi kulit :
- 1. pembungkus/penutup tubuh
2. pertahanan pertama terhadap penyakit dan parasit
3. penyesuaian terhadap kondisi lingkungan
4. alat ekskresi – osmoregulasi
5. alat pernafasan tambahan
Organ yang terdapat pada kulit :

- sisik, termasuk skut dan kil
- kelenjar lendir
- kelenjar racun
- sumber pewarnaan
- organ cahaya  ikan-ikan laut dalam
Tipe-tipe sisik : sikloid, ktenoid, plakoid, ganoid, cesmoid.
Kelenjar lendir : mengeluarkan lendir
fungsi lendir :
1. mencegah gesekan badan dengan air, mempercepat gerakan
2. mencegah keluar-masuk air melalui kulit
3. mencegah infeksi
4. menutup luka
5. mencegah kekeringan (pada ikan paru-paru)
6. membuat sarang (pada spesies ikan tertentu)
Kelenjar racun : pada spesies-spesies tertentu  modifikasi kelenjar lendir, letaknya berbeda-beda di sirip-sirip, fungsinya untuk pertahanan diri, menyerang, dan mencari makan.
Sumber pewarnaan pada ikan : fungsi pewarnaan  penyamaran, persembunyian, pemberitahuan, menghindar dari predator, menunggu mangsa, komunikasi dengan lawan jenis.

2. SISTEM URAT DAGING (OTOT)
Jenisnya :
- bergaris
- polos
- jantung
Kerjanya :
- di bawah rangsang saraf
- tidak di bawah rangsang saraf
Fungsinya : untuk pergerakan tubuh, sirip-sirip, rongga mulut, dan organ-organ dalam.
Pada ikan ada modifikasi urat daging, menjadi organ listrik pada ± 250 spesies ikan terutama ikan-ikan laut, di daerah tropis dan sub-tropis. Fungsinya untuk pertahanan diri (voltase listrik yg dihasilkan tinggi) dan untuk mencari makan (voltase rendah).

3. SISTEM RANGKA (TULANG)
Fungsi rangka :
1. penegak tubuh
2. tempat melekatnya otot
3. pelindung organ-organ dalam
4. membentuk eritrosit

Berdasarkan strukturnya, rangka ikan ada 2 macam :
a. Rangka tulang rawan, pada ikan-ikan Elasmobranchii (cucut dll)
b. Rangka tulang benar, pada ikan-ikan Teleostei (pada umumnya ikan-ikan)
Berdasarkan letaknya :
- tulang tengkorak
- tulang punggung
- tulang rusuk
- tulang penyokong insang  disebut rangka VISCERAL
- tulang penyokong sirip  disebut rangka APPENDICULAR
Tulang-tulang penutup insang :
- operculum
- sub operculum – di bawah
- pre operculum – di depan
- interculum – diantara

4. SISTEM PENCERNAAN
Definisi : Pencernaan adalah proses penyederhanaan makanan melaului cara fisik dan kimia, sehingga menjadi sari-sari makanan yang mudah diserap di dalam usus, kemudian diedarkan ke seluruh organ tubuh melalui sistem peredaran darah.
Organ-organ : Saluran pencernaan terdiri dari (dari arah depan/anterior ke arah belakang/posterior) berturut-turut : mulut/rongga mulut  esofagus  lambung  hati, empedu, pankreas (pilorus dan pilorik saeka) usus
Organ-organ tambahan : kelenjar hati, kelenjar empedu, dan kelenjar pancreas
Organ-organ pelengkap : sungut, gigi, tapis insang.
 Menurut jenis makanannya, ikan tergolong menjadi karnivor (makan ikan lain, kepiting, serangga, dsb), herbivor (makan plankton, tanaman air, dsb), dan omnivor (makannya campuran).
 Jenis makanan ikan dan cara makannya dapat diduga dari :
- bentuk mulut, posisi mulut
- tipe gigi : canin, incisor, dsb
- tulang-tulang tapis insang : rapat, panjang, halus, dsb
- perbandingan antara panjang usus dengan panjang tubuhnya
 Untuk efektivitas sistem pencernaan, terdapat modifikasi-modifikasi pada lambung (misalkan belanak) dan pada usus (misal pada ikan hiu).
 Dengan mengetahui jenis makanan alami dan cara makannya, dapat diterapkan pada usaha budidaya ikan.

5. SISTEM SIRKULASI (PEREDARAN DARAH)
Definisi : Sistem sirkulasi adalah sistem yang berfungsi untuk mengangkut dan mengedarkan O2 dari perairan ke sel-sel tubuh yang membutuhkan, juga mengangkut enzim, zat-zat nutrisi, garam-garam, hormon, dan anti bodi serta mengangkut CO2 dari dalam usus, kelenjar-kelenjar, insang, dan sebagainya, keluar tubuh.
Organ-organ : jantung, pembuluh nadi (aorta, arteri) dan pembuluh balik (vena), dan kapiler-kapiler darah. Bahan yang diedarkan : darah (plasma darah dan butir-butir darah)
Jantung ikan :
- Fungsi : memompa darah ke seluruh bagian tubuh. Beda jantung ikan dengan jantung hewan lain  ada alat pacu jantung yg memungkinkan jantung terus berdenyut walaupun otak sudah rusak
- Bagian-bagian jantung :
• Atrium – berdinding tipis
• Ventrikal – berdinding tebal, sebagai pemompa darah
• Bulbus arteriosus
Sebelum atrium, terdapat sinus venosus (SV) yang mengumpulkan darah berkadar CO2 tinggi, berasal dari organ-organ tertentu. Darah dari SV masuk ke dalam atrium melalui katup sinuautrial, dari atrium darah masuk ke dalam ventricle melalui katup atrioventricular. Dari ventrikel darah ditekan dengan daya pompa padanya, menuju ke arah aorta ventralis, menuju ke insang. Di insang terjadi pertukaran O2 dengan CO2 (pada sistem pernafasan) dan seterusnya darah dengan kandungan O2 tinggi diedarkan ke daerah kepala, ke bagian dorsal, ke ventral, dan ekor  setelah mengedarkan nutrisi dsb  kembali ke jantung dan seterusnya.

6. SISTEM PERNAFASAN
Definisi : Pernafasan : pertukaran CO2 (sisa-sisa proses metabolisme tubuh yg harus dibuang) dengan O2 (berasal dari perairan, dibutuhkan tubuh untuk proses metabolisme dsb).
Organ-organ pernafasan :
- terutama insang  letak?  mengambil O2 dari perairan
- organ tambahan  paru-paru, labirin, dsb  mengambil O2 dari udara;
kulit dan kantung kuning telur  pada embrio dan larva
Insang, bagian-bagiannya :
- tulang lengkung insang
- tulang tapis insang
- daun insang
Fungsi bagian-bagian insang :
1. Tulang lengkung insang sebagai tempat melakeatnya tulang tapis insang dan daun insang, mempunyai banyak saluran-saluran darah dan saluran syaraf
2. Tulang tapis insang, berfungsi dalam sistem pencernaan untuk mencegah keluarnya organisme makanan melalui celah insang
3. Daun insang, berfungsi sebagai dalam sistem pernafasan dan peredaran darah, tempat terjadinya pertukaran gas O2 dengan CO2.
Mekanisme pernafasan :
Pertukaran gas CO2 dan O2 terjadi secara difusi ketika air dari habitat yang masuk melalui mulut, terdorong ke arah daerah insang. O2 yang banyak dikandung di dalam air akan diikat oleh hemoglobin darah, sedangkan CO2 yang dikandung di dalam darah akan dikeluarkan ke perairan. Darah yang sudah banyak mengandung O2 kemudian diedarkan kembali ke seluruh organ tubuh dan seterusnya.
Hal-hal yang berkaitan dg sistem pernafasan :
1. Perairan harus mengandung O2 cukup banyak
2. Bila perairan kurang O2, ikan akan a.l :
a. menuju permukaan  pedagang ikan
b. menuju tempat pemasukkan air
c. menuju tempat air yg berarus
3. Daun insang harus dalam keadaan lembab
Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan ikan akan O2:
1. ukuran dan umur (standia hidup) : ikan-ikan kecil membutuhkan O2 >>
2. aktivitas ikan : yang aktif berenang perlu O2 >>
3. Jenis kelamin : ikan betina membutuhkan O2 >>
4. Stadia reproduksi

7 & 8 SISTEM SARAF DAN HORMON
Kedua sistem ini dapat dikatakan sebagai sistem koordinasi untuk mengantisipasi perubahan kondisi lingkungan dan perubahan status kehidupan (reproduksi dsb). Perubahan lingkungan akan diinformasikan ke sistem saraf (saraf pusat dsb), saraf akan merangsang kelenjar endokrin untuk mengeluarkan hormon-hormon yang dibutuhkan  hormon dikirim ke organ target dan aktivitas metabolisme  akan merangsang jaringan-jaringan a.l untuk bergerak.
Sistem saraf terdiri dari :
- sistem cerebro spinal :
• sistem saraf pusat : otak dan tulang punggung
• sistem saraf tepi
- sistem otonomi : simpati dan parasimpati
- organ-organ khusus : hidung, telinga, mata, LL
Keistimewaan sistem saraf pada ikan : sistem saraf pada LL  mendeteksi kondisi lingkungan (pH, suhu, dsb) karena mengandung ujung-ujung sel saraf dan sel darah.

Sistem Hormon : Hormon dihasilkan oleh kelenjar-kelenjar hormon a.l hormon pertumbuhan, hormon reproduksi, hormon ekskresi & osmoregulasi.
Menurut hasil kelenjar hormon :
- endo hormon : yang bekerja di dalam tubuh, seperti hormon-hormon di atas
- ekto hormon : yang bekerja di luar tubuh, seperti fenomen : merangsang jenis kelamin lain mendekat untuk berpijah.

9. SISTEM EKSKRESI DAN OSMOREGULASI
Definisi :
Sistem Ekskresi : sistem pembuangan proses metabolisme tubuh (berupa gas, cairan, dan padatan) melalui kulit, ginjal, dan saluran pencernaan).
Sistem Osmoregulasi : sistem pengaturan keseimbangan tekanan osmotik cairan tubuh (air dan darah) dengan tekanan osmotik habitat (perairan).
Organ-organ dalam sistem ekskresi : kulit, saluran pencernaan, dan ginjal.
Organ-organ sistem osmoregulasi : kulit, ginjal, insang, lapisan tipis mulut.
Ginjal : teletak di atas rongga perut, di luar peritonium, di bawah tulang punggung dan aorta dorsalis, sebanyak satu pasang, berwarna merah, memanjang.
Fungsi Ginjal :
1. menyaring sisa-sisa proses metabolisme untuk dibuang, zat-zat yang diperlukan tubuh diedarkan lagi melalui darah
2. mengatur kekentalan urin yang dibuang untuk menjaga keseimbangan tekanan osmotik cairan tubuh
Tekanan osmotik cairan tubuh berbeda antara ikan-ikan bertulang benar (Teleostei) yang hidup di laut dengan yang hidup di perairan tawar, demikian juga dengan ikan-ikan bertulang rawan (Elasmobranchii), sehingga struktur dan jumlah ginjalnya juga berbeda, demikian juga dengan sistem osmoregulasinya.

10. SISTEM REPRODUKSI DAN EMBRIOLOGI
Definisi : Sistem reproduksi adalah sistem untuk mempertahankan/melestarikan spesies dengan menghasilkan keturunan yang fertil. Embriologi adalah urutan proses perkembangan dari zygot (hasil pembuahan sel telur oleh sel sperma) sampai menjadi anak ikan dan seterusnya.
Organ-organ reproduksi :
Organ kelamin (gonad) : menghasilkan sel-sel kelamin (gamet)
4. Gonad jantan : testes, biasanya sepasang, kiri dan kanan  menghasilkan spermatozoa
5. Gonad betina : ovari/ovarium  menghasilkan telur
Tipe reproduksi :
 Berdasarkan organ kelamin :
1. Biseksual (individu betina terpisah dari individu jantan)  2 macam
2. Hermafrodit (sel kelamin jantan dan betina terdapat pada satu individu) 
3 macam
3. Partenogenesis dan ginogenesis
 Berdasarkan proses pembuahan sel telur oleh spermatozoa :
1. Eksternal (ovivar) : pembuahan di luar tubuh betina, perkembangan embrio di luar tubuh betina, jumlah telur ratusan s.d ribuan
2. Internal
a. vivipar : pembuahan di dalam tubuh betina, embrio mendapatkan sari makanan dari induk sampai menetas
b. ovovivipar : embrio mendapat sari makanan dari kuning telur
 perlu organ penyalur spermatozoa :
- gonopodium (ikan seribu)
- clasper (cucut)



 Berdasarkan perlindungan induk terhadap telur/anaknya :
1. tanpa perlindungan :
- telur banyak (ratusan ribu), ukuran kecil  tongkol, patin, bandeng
- pemijahan di tempat terbuka

2. membuat sarang :
- tanpa ditunggu induk
- sarang dari daun-daunan, kayu, pasir
3. di lokasi khusus, tanpa perlindungan induk
- di bebatuan, tenggelam di dasar
- di tanaman air
- diletakkan pada cangkang bivalva hidup
- diletakkan di pasir
4. perlindungan induk di luar tubuh
- buih/gelembung
- kayu/daun
- lubang/sarang
5. perlindungan induk di dalam tubuh
- di dalam mulut
- di cekungan di kepala
- di dalam ”uterus”
Ciri kelamin
1. Primer (gonad dan saluran yang terlibat langsung dalam proses reproduksi)
- jantan : organnya testes dengan salurannya vas deferens
- betina : organnya ovarium dengan salurannya oviduct
baru diketahui setelah dilakukan pembedahan
2. Sekunder (terlihat dari luar, tidak terlibat langsung dalam reproduksi)
- bentuk/ukuran (dimorfisme)
badan, kepala, ukuran sirip, adanya genital papila, ovopositor
- warna (dikromatisme)
jantan : cerah, warna-warni
betina : sederhana, hanya satu warna
- tingkah laku
jantan : agresif, lincah, membuat sarang
betina : tenang, menunggu sarang selesai


sumber : http://smartsains.blogspot.com

Minggu, 05 Juli 2009

Ekstrak Ikan Gabus, Percepat Penyembuhan

Ekstrak Ikan Gabus,Percepat Penyembuhan


Produk ekstrak gabus berguna membantu meningkatkan kesehatan serta mempercepat kesembuhan dan pemulihan penderita: kekurangan albumin, protein, haemoglobin, zat besi, penyakit stroke, diabetes mellitus, kanker, lupus, parkinson, jantung, penyakit hati, ginjal, asma, pasca operasi, lanjut usia, dan lain-lain.


Gabus Selayang Pandang
Ikan gabus dikenal dengan beberapa nama lain, misalnya: haruan, kocolan, bogo, licingan, kutuk/ kotes (Jawa), common snakehead (Inggris), dan Ophiocephalus striatus (Latin). Ikan ini termasuk dalam golongan ordo Labyrinthici, dengan ciri khas pada kepalanya terdapat rongga-rongga guna menyimpan persediaan udara untuk pernafasan sehingga dapat hidup di air dengan kadar oksigen yang rendah. Bersifat karnivora, gabus adalah pemakan hewan-hewan lain yang lebih kecil seperti cacing, anak ikan, udang, ketam dll.




Bentuk ikan gabus kepalanya
menyerupai ular, badannya hampir
bulat, panjang, dan makin ke belakang makin menjadi gepeng, punggungnya cembung dan perutnya rata. Panjang tubuhnya dapat mencapai 100 cm, dan hidupnya di muara-muara sungai dan danau-danau.

Ikan Gabus Untuk Program Kemanusiaan
Adalah Florentinus Nurtitus, S.Si.T, seorang ahli gizi (dietician) di Rumah Sakit Elizabeth Semarang, yang berhasil memproduksi dan memasarkan ekstrak ikan gabus sebagai suplemen makanan tambahan bergizi tinggi di Kota Semarang. Meskipun bukan pionir untuk penemuan ini, namun tekadnya yang kuat untuk memberikan pencerahan kepada masyarakat tentang pentingnya mengkonsumsi ikan patut diacungi jempol.

Awalnya Florentinus tidak berminat, namun dokter rekan sekerjanya terus mendesaknya
untuk menemukan sejenis makanan tambahan dengan harga murah dan mudah didapat. Rekan kerjanya menegaskan bahwa makanan tambahan ini sangat penting untuk kemanusiaan. Sebagai contoh, ketika kadar albumin seseorang rendah dan memerlukan penanganan medis di rumah sakit, maka akan diperlukan sedikitnya 6 pak infus albumin dengan harga sekitar Rp. 1.500.000,dan ini dinilai memberatkan pasien. Bandingkan dengan produk serupa yaitu Sari Mina yang hanya Rp.55.000 perpak dengan kemasan 50 cc,yang setara dengan 1 pak infus. Jika
diperlukan 6 pak berarti hanya Rp.
330.000.

Fenomena ikan gabus bermula dari penelitian khusus oleh Prof Dr. In Eddy Suprayitno MS, Guru Besar Ilmu Biokimia Fakultas Perikanan Universitas Brawijaya tahun 2003, dengan judul'Albumin Ikan Gabus (Ophiocephalus striatus) sebagai Makanan Fungsional Mengatasi Permasalahan Gizi Masa Depan". Penelitian tersebut membahas tentang gangguan sintesis albumin yang biasanya terjadi pada pengidap penyakit hati kronis, ginjal serta kekurangan gizi. Lebih lanjut, Dr. Eddy Suprayitno bekerjasama dengan dokter bedah digestif melakukan perbandingan antara Human Serum Albumin (HSA) yang harganya sangat mahal dengan Fish Albumin Ikan Gabus yang berharga jauh lebih murah. Terbukti suplemen ikan gabus dapat mempercepat penyembuhan luka hingga 30% (dari rerata 10 hari menjadi 7 hari).


Dalam penelitiannya, Dr. Eddy Suprayitno menjelaskan bahwa kandungan protein ikan gabus cukup tinggi bila dibandingkan ikan yang lain yaitu 25,2 g / 100 g daging ikan gabus segar. Ikan gabus juga mengandung 6,2 % albumin dan 0,001741% Zn dengan asam amino esensial yaitu treonin, valin, metionin, isoleusin, leusin, fenilalanin, lisin, histidin, dan arginin serta asam amino non esensial seperti asam aspartat, serin, asam glutamat, glisin, alanin, sistein, tiroksin, hidroksilisin, amonia, hidroksiprolin, dan prolin.

Penelitian manfaat ikan gabus untuk mempercepat perbaikan status gizi juga dilakukan oleh Dr.dr. Sri Adiningsih,MS,MCN, akademisi dari Universitas Airlangga dan Prof DR. dr Nurpudji A. Taslim, MPH, SpGK, ahli gizi dari Universitas Hasanudin. Untuk meningkatkan asas kepraktisan pengkonsumsian ikan gabus, Dr. Nurpudji bahkan telah mengembangkan supplemen tersebut dalam bentuk kapsul.


Sari Mina, Ekstrak Ikan Gabus Bentuk Cair
Sari Mina adalah produk olahan ikan gabus dalam bentuk ekstrak filtrasi beku yang telah diproduksi dengan sistem tertentu sehingga nilai gizinya sama dalam setiap kemasannya. Sari Mina dipasarkan dalam ukuran 5o cc /bungkus yang dikemas dalam kantung plastik dan disimpan dalam kondisi beku (< -10 derajat celcius) agar tahan lama dan dalam kondisi stabil (maksimal 3 bulan sejak diproduksi). Produk tersebut telah banyak digunakan pasien rawat inap maupun rawat jalan sejak awal tahun 2004 di RS Elisabeth Semarang.


Produk ekstrak gabus berguna membantu meningkatkan kesehatan serta mempercepat kesembuhan dan pemulihan penderita: kekurangan albumin, protein, haemoglobin, zat besi, penyakit stroke, diabetes mellitus, kanker, lupus, parkinson, jantung, penyakit hati, ginjal, asma, pasca operasi, lanjut usia, dan lain-lain.
Dosis yang dianjurkan untuk penyembuhan adalah 100 - 150cc per hari atau 2 - 3 bungkus (@ 5occ) per hari, dapat diminum langsung setelah ditiriskan dengan cara kemasan direndam dalam air hangat (tidak panas) pada waktu pagi dan sore, atau tergantung kebutuhan. Apabila Sari Mina digunakan untuk menjaga kondisi tubuh maka dosis bisa diatur antara 1-2 kali per hari saja atau cukup 1-2 bungkus (@ 5o cc) per harinya. Menurut Florentinus, kandungan albumin 1 pak kemasan Sari Mina setara dengan 20 butir putih telur.


Filtrat Sari Mina bisa langsung
diminum bagi pasien yang sadar atau
bisa dicampurkan ke dalam makanan lewat pipa (sonde) bila kondisi pasien sangat lemah sehingga tidak mampu makan atau kesulitan menelan atau
dalam kondisi tidak sadar. Apabila albumin pasien di dalam darah terlalu rendah dan diinstruksikan oleh dokter untuk ditambahkan albumin melalui pembuluh darah/infus maka pemberian/konsumsi Sari Mina bisa dihentikan dahulu dan apabila pemberian albumin telah selesai maka pemberian/konsumsi Sari Mina bisa dilanjutkan. Pemberian Sari Mina bisa juga tetap dijalankan walaupun ditambahkan albumin melalui infus dengan mempertimbangkan asupan total protein yang masuk disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi serta penyakit.


Gabus Tangkap Kandungan Proteinnya Lebih Tinggi
Ikan gabus yang diolah oleh Florentinus bukan dari sembarang tempat, ia hanya mengambil ikan dari perairan Rawa Pening Semarang. Pertimbangannya karena airnya tenang, luas dan masih alamiah. Menurut Florentinus, ikan gabus yang hidup dengan karakter air seperti ini mempunyai kadar protein yang lebih tinggi dibanding tempat lain. Sementara menurut penelitian Prof Dr. Eddy Suprayitno, kandungan albumin ikan gabus air payau lebih tinggi, 4,76 % dibanding gabus air danau yaitu o,8 %. Selain itu, gabus jantan kadar albuminnya 6,7 %, lebih rendah dibanding betina yang mencapai 8,2 %.


Ikan gabus yang akan diolah sebaiknya berukuran 1 kg atau lebih, karena jika beratnya belum mencapai 1 kg maka dari segi produksi kurang optimal karena kadar protein yang dihasilkan dari ikan yang beratnya di bawah 1 kg lebih rendah. Kadar
protein yang diperoleh dari 1 ekor gabus ukuran 1 kg, masih lebih tinggi daripada yang diperoleh dari 2 ekor ukuran 500 gram. Dalam satu kali produksi (biasanya 2 minggu sekali) dibutuhkan 70-100 kg ikan gabus, dan 1 kg ikan akan menghasilkan 170-200 cc ekstrak ikan gabus. Dalam melakukan proses produksinya, Florentinus dibantu oleh 6 orang pegawai.

Ketika awal-awal produksi, ekstrak gabusnya masih berbau sangat amis dan dikhawatirkan belum dapat diterima oleh setiap orang. Atas saran dari istrinya, maka Florentinus menambahkan esen aroma jeruk wangi pada ekstrak ikan gabusnya agar baunya tidak terlalu menyengat dan lebih dapat diterima oleh banyak orang.
Mengingat karakter ikan gabus yang cenderung cepat busuk dibanding dengan ikan lain karena kadar proteinnya yang sangat tinggi, maka ikan yang datang harus segera diolah. Permasalahan saat ini adalah ukuran pasokan ikan yang didapat seringkali kurang dari 1 kg. Namun Florentinus enggan mengambil gabus dari hasil budidaya atau gabus laut, karena gabus liar di perairan umum dinilai mempunyai kandungan protein paling tinggi.

Proses pembuatan ekstrak gabus Sari Mina :
1. Cuci dan bersihkan.
2. Sayat secara vertikal di sepanjang punggung dan seluruh badannya
3. Kukus ikan hingga minyaknya keluar.
4. Tampung minyak yang keluar dan takar sesuai ukuran
5. Tuang ke dalam kemasan plastik dan masukkan kedalam mesin pembeku.

sumber : Warta Pasar Ikan, Ditjen P2HP DKP, 2009

Kamis, 11 Juni 2009

KELAYAKAN DAN PELUANG INVESTASI GURAME

KELAYAKAN DAN PELUANG INVESTASI


Berdasarkan hasil analisis usaha pembesaran ikan gurame dalam kasus seluas 100 m2 diperlukan biaya sebesar ±Rp.6.600.000. Setelah 6 (enam) bulan dipanen, diperoleh hasil penjualan sebesar Rp.11.875.000. Dengan demikian keuntungan yang diperoleh sebesar Rp.5.275.000.

R/C yang diperoleh sebesar 1,80, berarti setiap Rp.1 yang diinvestasikan akan mendatangkan penerimaan sebesar Rp.1,80 dalam tempo enam bulan (dengan laba sebesar Rp.0,8). BEP harga produksi ikan gurame sebesar Rp.13.894,74 sementara harga jual bisa menembus sampai Rp.32.000, maka margin keuntungan terhadap harga pasar cukup tinggi.

Rabu, 18 Februari 2009

Danau Oligotroph

Danau Oligotroph

Danau tipe ini umumnya berpantai curam sinar matahari tidak dapat mencapai dasar danau. Produktivitas Perairan tergantung kepada air yang masuk ke danau tersebut, dan tumbuh - tumbuhan hanya berupa beberapa jenis plankton nabati dan alga benang yang mengapung saja.

Plankton nabati yang mati mengendap di dasar danau, kemudian didekomposisikan oleh bakteri aerob.

Ondara (1981) mengutip ciri-ciri umum danau oligotroph seperti berikut ini :

• airnya dalam

• hanya sedikit terdapat bagian-bagian pantai yang dangkal

• hypolimnion yang lebih besar dari epilimnion

• wama air biru sampai hijau

• kecerahan air besar

• kandungan elcktrolit bervariasi

• kandungan kapur bervariasi

• tidak terdapat humus

• kandungan oksigen sama sepanjang tahun

• tidak terdapat metalimnion

• detritus dalam suspensi sedikit

• lumpur dasar tidak banyak mengandung bahan organik

• pembusukan pada dasar danau sedikit sekali berlangsung

• pH -7 atau lebih kecil dari 7

• Jumlah plankton nabati sedikit sampai sedikit sekali


• Peristiwa "bloom" jarang sekali terjadi

• Chlorophyceae dan Diatomae terdapat lebih banyak dari pada Cyanophyceae

sumber : H.Masyamsir, Ir.Ms. 1998

Jumat, 16 Januari 2009

Istilah - istilah perikanan

Istilah - istilah perikanan :

1. Produksi adalah rangkaian kegiatan penangkapan di laut dan perairan umum termasuk kekerangan hidup.
2. Pengolahan adalah rangkaian kegiatan dan atau perlakuan dari bahan baku ikan sampai menjadi produk akhir untuk menjadi konsumsi manusia.
3. Distribusi adalah rangkaian kegiatan penyaluran hasil perikanan dari suatu tempat ke tempat lain sejak produksi, pengolahan sampai pemasaran.
4. Kapal Penangkap Ikan adalah kapal yang secara khusus dipergunakan untuk menangkap ikan, termasuk menampung, menyimpan, mendinginkan, dan/atau mengawetkan.
5. Kapal Pengangkut Ikan adalah kapal yang secara khusus dipergunakan untuk mengangkut ikan, termasuk memuat, menampung, menyimpan, mendinginkan, dan/atau mengawetkan.
6. Unit Pengolahan Ikan adalah tempat usaha yang dipergunakan untuk menangani clan mengolah ikan.
7. Ikan adalah segala jenis organisms yang seluruh atau sebagian dari siklus hidupnya berada di dalam lingkungan perairan.
8. Hasil Perikanan adalah ikan yang ditangani dan/atau diolah untuk konsumsi manusia.
9. Produk Perikanan adalah setiap bentuk produksi pangan berupa ikan utuh atau produk yang mengandung bagian ikan, termasuk produk yang sudah di olah dengan care apapun yang berbahan baku utama ikan.