Tampilkan postingan dengan label Panen. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Panen. Tampilkan semua postingan

Senin, 26 Maret 2012

Budidaya Durian | Panen dan Pasca Panen Durian | bagian 4

Panen Durian / Belah Durian

8.1. Ciri dan Umur Panen

Pada umur sekitar 8 tahun, tanaman durian sudah mulai berbunga. Musim berbunga
jatuh pada waktu kemarau, yakni bulan Juni-September sehingga bulan Oktober-
Februari buah sudah dewasa dan siap dipetik. Panen durian diusahakan sebelum
musim hujan tiba karena air hujan dapat merusak kualitas buah.
Warna durian yang hampir masak agak berbeda-beda tergantung pada kultivarnya.
Buah yang sudah masak umumnya ditandai dengan bau harum yang menyengat.
Pada durian yang sudah masak bila diketuk duri atau buahnya akan terdengar
dentang udara antara isi dan kulitnya.

8.2. Cara Panen

Buah durian yang sudah matang akan jatuh sendiri. Untuk menjaga agar buah tidak
langsung jatuh, kira-kira sebulan sebelum matang buah dapat diikat dengan tali
plastik. Tujuan pengikatan tersebut agar tangkai buah yang terlepas dari batang atau
ranting pohon tetap menggantung pada tali sehingga buah durian tersebut dapat
diambil dalam keadaan utuh.
Buah durian dari pohon rendah dapat dipetik dengan menggunakan pisau tajam.
Tangkai buah dipotong mulai dari bagian paling atas, } 1,5 cm dari dahan.
Pemotongan sebaiknya dilakukan dengan hati-hati karena di tempat ini terdapat
bahan tunas yang akan berbunga pada musim berikutnya.
Buah durian yang terletak pada bagian pohon yang tinggi sebaiknya dipetik dengan
menggunakan alat bantu yang sesuai agar tidak jatuh ke tanah. Durian yang jatuh ke
tanah biasanya retak, daging buahnya menjadi asam/pahit karena terjadi fermentasi
pembentukan alkohol dan asam.

8.3. Prakiraan Produksi

Jumlah durian yang dapat dipanen dalam satu pohon adalah 60-70 butir perpohon
pertahun dengan bobot rata-rata 2,7 kg. Apabila diinginkan jumlah buah yang lebih
banyak lagi maka bobot buah akan turun.

9. PASCAPANEN

9.1. Pengumpulan
Di tempat pengumpulan setiap tangkai durian diberi label khusus atau dicat dengan
warna tertentu untuk menunjukkan kebun asal durian. Bila kualitasnya kurang baik
dapat diperbaiki pada tahun berikutnya.

9.2. Penyortiran dan Penggolongan
Hasil panen dikumpulkan, diseleksi dan dipilah-pilah berdasarkan ukuran. Seleksi
perlu dilakukan agar tidak ada buah cacat yang ikut terkirim, terutama bila buah ini
akan dijual atau diekspor.

9.3. Penyimpanan
Durian yang sudah terpilih dicuci dan disemprot dengan air agar kotoran yang
menempel pada kulitnya menjadi bersih. Selanjutnya buah dicelupkan ke dalam air
yang telah diberi fungisida Aliette 800 WP yang berbahan aktif Aluminium tris
(Oethy/phosphonate) 22 cc/liter. Tujuan pencelupan ini adalah untuk menghindari
serangan busuk buah yang disebabkan oleh jamur Phytophtora sp selama
pemeraman dan transportasi. Lalu buah dikeringanginkan. Durian beserta petinya
dimasukkan ke dalam gudang yang cukup mendatangkan penerangan.

9.4. Pengemasan dan Pengangkutan
Buah durian yang akan diekspor diberi perlakuan: setelah buah kering, buah
dibungkus kantong plastik dan diikat dengan tali rafia Setiap kantung plastik berisi
satu butir buah durian. Buah yang sudah dibungkus kantung plastik dibungkus lagi
dengan kantung kertas semen. Setelah itu, dimasukkan ke dalam kotak karton
setebal 3 mm. Setiap ungkus berisi 5-6 butir durian sehingga setiap kotak karton
berisi 10-15 kg durian. Kotak ini dilekat dengan lakban (perekat plastik) tebal yang
tidak mudah robek jika terkena gesekan.
Teknologi pengemasan ini memperhatikan adanya lubang udara agar ada sirkulasi
udara, tetapi juga ada lapisan plastik luar untuk menahan keluarnya bau, sehingga
tidak ada kontak antar udara di dalam kotak pengepakan dengan udara luar maka
jika di dalam ada durian yang matang baunya tidak tercium menyengat sampai
keluar.

9.5. Penanganan Lain
Bila ingin menghasilkan durian beku untuk dipasarkan ke tempat yang jauh, maka
dapat dilakukan cara pengepakan fakum udara, cara ini banyak dipakai oleh petani
Thailand. Setelah dikupas kulitnya, durian dimasukkan ke dalam alat fakum udara
selama 35-40 menit dengan suhu 40oC di bawah nol. Setelah itu, buah durian
dimasukkan ke dalam plastik berukuran 300 gram dan diletakkan dalam kamar
pendingin dengan suhu 18 derajat C di bawah nol.


Bersambung ke bagian 5

Rabu, 24 Maret 2010

pemanenan udang galah


udang galah hasil panen

udang galah yang dipanen dikolam ketika dipanen biasanya disimpan dahulu di hapa, penyimpanan udang pada hapa dilakukan dengan tujuan untuk menyortir ukuran udang dan menghitung berat udang.

ukuran udang hasil panen yaitu dibagi kedalam tiga bagian, ukuran kecil, ukuran sedang, dan ukuran besar. hapa untuk menyimpan hasil panen udang harus dilengkapi dengan unit aerasi, aerasi ini berfungsi untuk menjaga kesegaran udang pada hapa, dengan tujuan utama yaitu untuk mensuplai oksigen ke dalam air. Unit aerasi ini terdiri dari pompa, paralon yang telah diberi lubang. lubang pada paralon ini dibuat untuk memancarkan air sehingga air keluar dalam paralon dan jatuh ke kolam untuk membuat gelombang pada permukaan air kolam yang ada hapanya.

Senin, 08 Maret 2010

pemanenan udang galah


pemanenan udang galah

Udang Galah dipanen bila ukurannya telah mencukupi untuk ukuran konsumsi, udang galah untuk mencapai ukuran konsumsi memerlukan waktu pemeliharaan selama 3 bulan yang dipelihara mulai dari ukuran tokolan.

Udang galah yang dipanen ini dipelihara pada air tawar di lokasi kolam dengan pematang terbuat dari tembok sedangkan dasar kolam dari tanah yang tidak terlalu berlumpur.

menurut pengalaman pembudidaya udang bahwa kolam yang cocok untuk dijadikan lokasi budidaya udang galah yaitu dasarnya bercadas.






cetak halaman ini

Selasa, 26 Januari 2010

Winning the (r) Google AdSense War

Winning the (r) Google AdSense War

by: Willie Crawford
Some owners of content sites are earning four and even five-figure incomes per month selling "nothing." They're doing this by selling their targeted traffic to other websites through Google's AdSense program.

If you're not familiar with (r)AdSense, it's where (r)Google pays website owners ("publishers") to run ads on their sites. Google accepts paid ads from advertisers, and then shares this revenue with the publishers who allow these ads to be displayed on their sites. They pay based upon clicks generated from the publishers' sites.

Many publishers have discovered that running Google AdSense ads is more lucrative, and less trouble, than marketing their own products or services. So an entire industry has sprang up around monetizing websites using AdSense and other pay-per-click programs.

The "industry" is mature enough that seminars are even held that teach how to best monetize your content sites. I'll be attending a seminar, in New Orleans, Louisiana, on September 9th - 11th, 2005, that has this very focus. You can read more about it at: http://WillieCrawford.com/new-orleans-seminar.html

Since MOST people I've communicated with aren't earning four or five-figure incomes per month, let's examine how you increase your chances of earning these amounts.

First of all, your website has to be on a topic (a niche) where people are spending lots of money. There are niches where advertisers often spend $40 - $50 per click... just to get visitors to their websites. Obviously, these visitors buy "things" on these websites that make it worthwhile to pay that much for the traffic.

In case you're wondering what keywords any "sane" marketer would spend $50 on a single click for, read on...

Certain visitors to websites, that later convert to customers, could literally be worth thousands, even millions, to marketers. These marketers know the lifetime value of their visitors, and have the conversion rates calculated! Markets where customers can be this lucrative include legal/lawsuits, medical, higher education, real estate, new and used vehicles, investments, travel, and products offering residual income. There are many others.

I actually have a list of over 9000 keywords that I consult when building a new site, or optimizing an existing site. Doesn't it makes perfect sense to create sites that attract visitors with a high value-per-visitor?

You can grab a copy of my list along with a few personal notes on how to monetize these high-value keywords at: http://9000TopPayingKeywords.com

The keywords on the list above range from 93 cents to $108 per click. There ARE higher priced keywords but you probably don't want to focus on them since the competition can be incredibly cutthroat. There are niches where your competitors will actually sabotage your efforts. Money does that to some people :-)

It makes economic sense to build a site around topics where people are actually spending money already.

It makes sense to target a market where people have money to spend - and they expect to spend it on products similar to yours. In that sense, you can even set up site designed to generate traffic for governmental agencies, foundations, charities, etc. It's all about getting in front of the traffic and then re-directing that traffic to those willing to pay for it.

When setting up content sites, it's important that you not violate the terms-of-service at the pay-per-click management firm that you plan on using. For example, Google actually tells you that you should not build sites just for their AdSense program. Yet, they need sites to display their customers' ads in order for their program to work.

It's a delicate balancing act. Google wants to deliver relevant clicks to their customers. They know that traffic coming from "junky" or "spammy" sites may not convert as well for their customers. This would lower their customers ROI, and lead to many unhappy customers. This would drive Google's customers to their ever-growing competitors.

Google wants webmasters that have quality, targeted traffic to run AdSense Ads. When you set up a free blog on Google's Blogger.com they even have the AdSense invitation "programmed" into the signup process.

So how DO you win the Google AdSense War and get your share of that multi-billion dollar advertisers' revenue stream? You build high-quality content sites that focus on niches where people are spending money. It's as simple as that. You let those already doing it teach you what works best - it's a easy as that!

About the author:
Willie Crawford has taught PROVEN Internet marketing
techniques to thousands of successful Internet
entrepreneurs since late-1996. Grab a free copy of
his comprehensive, 20-Lesson Internet Marketing
Success Course now at: http://WillieCrawford.com


Circulated by Article Emporium


cetak halaman ini

Minggu, 10 Januari 2010

wadah untuk mengangkut hasil panen ikan nila


wadah untuk mengangkut hasil panen ikan nila

ikan nila yang dipanen biasanya ditempatkan di wadah pengangkutan, wadah pengangkutan untuk panen terbuat dari bahan yang beragam bisa terbuat dari plastik, kayu, seng.
yang penting wadah tersebut cocok dan tidak menimbulkan kontaminasi terhadap ikan nila yang dipanen. umum nya wadah untuk mengangkut ikan nila yaitu terbuat dari plastik atau fiber biasanya bekas drum plastik yang dibagi dua kemudian dipasang tali tambang plastik di atasnya untuk mengangkat drum plastik (seperti yang terlihat di gambar). kelebihan dari drum plastik yaitu ringan kedap air serta praktis ditempatkan pada mobil pengangkutan ikan.


cetak halaman ini

Rabu, 09 Desember 2009

foto pemanenan benih ikan lele


foto pemanenan benih ikan lele.

kegiatan pemanenan ikan lele sebaiknya dilaksanakan ketika suhu masih rendah yaitu pada pagi hari. peralatan yang dipersiapkan untuk memanen lele, yaitu berupa ember, sair , tobong, timbangan, seser.

Minggu, 08 Februari 2009

Pemasaran dan pengangkutan hasil perikanan

Agar sampai ke tangan konsumen, ikan hias dari produsennya seperti peternak atau penangkap alam akan melalui banyak jalur pemasaran. Jalur pemasaran yang terpendek dari produsen langsung ke konsumen umumnya hanya berlangsung untuk pasar lokal saja walaupun hal ini sangat jarang terjadi. Umumnya ikan hias akan melalui pedagang, pengumpul, atau agen sebelum tiba ke konsumen. Jalur pemasaran ini pun akan semakin panjang untuk keperluan ekspor karena menyertakan eksportir, importir, pedagang besar, agen, ataupun pedagang pengecer.



A. Pemasaran Ikan Has Air Tawar
Setiap pelaku dalam jalur pemasaran ini akan mengambil keuntungan. Selain itu, biayanya pun cukup besar, terlebih bila menggunakan transportasi. Risiko pada setiap pelaku pasar pun perlu diperhitungkan. Akibatnya harga ikan hingga ke tangan konsumen menjadi mahal. Mahalnya ikan ini tergantung pada panjang pendeknya jalur pemasaran. Oleh karenanya, harga ikan hingga ke tangan konsumen sangat relatif.

Dalam hal pemasaran ikan hias ini dapat dibedakan atas pasar dalam negeri atau lokal dan pasar luar negeri atau ekspor. Apa pun bentuk pasar yang dipilih, pemasaran akan berhasil kalau kualitas ikan dan promosinya baik.

Pemasaran dalam negeri atau lokal
Pasar ikan hias dalam negeri banyak tersebar di hampir semua kota di Indonesia. Biasanya lokasi pasar ikan hias dekat dengan pasar burung atau pasar bunga. Malahan, saat ini di supermarket pun sudah mulai ada kios atau counter ikan hias.

Untuk pasar lokal, terutama yang dekat, umumnya jalur pemasarannya adalah produsen—pengumpul—agen—pedagang pengecer konsumen atau produsen—pengumpul—pedagang pengecer—konsumen. jalur yang pendek tentu menyebabkan biaya transportasi dan biaya rugi laba akan lebih kccil sehingga harga di konsumen rendah. Bisa saja harga di konsumen tetap tinggi dan harga di produsen tinggi karena jalurnya pendek. Hanya saja hingga saat ini penyerapan pasar lokal untuk ikan hias ini masih sangat rendah karena belum membudaya. Diperkirakan pasar lokal baru menyerap sekitar 5% dari produksi yang ada.



Pemasaran luar negeri atau ekspor

Pasar yang lebih banyak jalurnya untuk tiba ke konsumen serta dalam wilayah yang lebih luas dan potensial adalah pasar luar negeri atau ekspor. Untuk mendapatkan pasar luar negeri ini, diperlukan proses yang lebih panjang dengan pengetahuan dan wawasan yang luas, terutama tentang perilaku dan permintaan pasarnya. Proses tersebut meliputi pengetahuan potensi pasar di tiap wilayah atau negara, jalur perdagangan dan jaringan yang ada di suatu negara saat itu, cara menarik atau mencari pembeli, kualitas, jenis, jumlah kebutuhannya, serta cara pengemasan dan transportasinya.


Standar kesehatan dan kualitas ikan
Sebagaimana namanya, konsumen menggunakan atau menikmati ikan hias sebagai hiasan atau pajangan. Ada nuansa seni dalam pemeliharaannya untuk dinikmati sebagai produk binatang kesayangan. Untuk itu, tentu saja harus dipilih yang layak dipajang dan dilihat. Kesehatan merupakan syarat utama kelayakannya sebagai ikan pajangan selain syarat ukurannya yang cukup walaupun variasinya tergantung kesenangan konsumen.

Ikan yang sehat dan kondisi prima sangat dibutuhkan dalam pemasaran maupun pengangkutan, terutama ekspor, karena membutuhkan waktu perjalanan yang lama. Untuk mengetahui ikan yang benar-benar sehat dan tidak ada bibit penyakit dibutuhkan pemeriksaan laboratorium, biasanya dikerjakan oleh badan atau lembaga karantina. Bila ikan dinyatakan sehat, badan atau lembaga karantina akan mengeluarkan Surat keterangan layak ekspor.


Secara umum, tanda-tanda ikan yang sehat dan dalam kondisi prima dapat dilihat Secara visualisasi atau penampakannya seperti berikut.

1) Tubuh dan siripnya sempurna dan lengkap seperti tidak bengkok dan sirip tidak cacat, rusak, robek, atau patah.

2) Sisiknya utuh tidak ada yang lepas, mengilap, licin, dan bcrkilau bila terkena sinar.
Bentuk tubuh proporsional sesuai jenis ikannya. Misalnya, bentuk tubuh maskoki mutiara agak mcmbulat, bukan memanjang.

Ikan bersih dari kutu atau jasad penempel lain seperti lintah dan cacing.
Di tubuhnya tidak terdapat luka, jamur, bercak merah, atau bintik putih.
Gerakannya gesit dan lincah serta akan berenang melawan arus bila diairi air.


Nafsu makannya cukup baik, selain menyongsong pakan yang diberikan bila lapar.
Selain kesehatan ikan, kualitasnya pun perlu diperhatikan. Kualitas di sini adalah standar ukuran ikan hias yang sangat dibutuhkan pasar ekspor. Standar ukuran ikan mengacu pada ukuran S (small), M (medium), L (large), dan XL (extra large). Dari antara standar ukuran tersebut, masih ada lagi ukuran lain seperti SM (antara S dan M) serta ML (antara M dan L). Namun, standar ukuran tersebut untuk setiap jenis ikan berbeda. Bahkan, terkadang setiap eksportir menentukan sendiri standar ukurannya walaupun umumnya perbedaannya tidak terIalu besar.

Ukuran cm dan inci pun digunakan dalam penentuan tingkatan ukuran S, M, L, dan XL. Hal ini dilakukan agar ada persamaan ukuran karena cm dan inci merupakan ukuran yang digunakan untuk .seluruh dunia, sedangkan S, M, L, dan XL relatif. Selain inernudahkan spesifikasi produk, standar ukuran ini pun akan memudahkan dalarn transaksi penentuan harga.

Ukuran ikan dinyatakan dengan panjang standar, yaitu panjang, tubuh diukur dari ujung mulut sampai pangkal ekor, sedangkan panjang ckornya tidak cermasuk dalarn ukuran. Adapun ukuran standar berbagai jenis ikan tertera pada Lampiran 2. Namun, ukuran S tidal, dimasukkan dalam lampiran 2 karena ukuran ini jarang diminta pasar ckspor. Umumnya eksportir hanya meminta ukuran M, ML, L, dan XL.

Berbeda dengan pasar ekspor yang membutuhkan standar baku, untuk pasar lokal umumnya menyerap ikan dengan ragam ukuran dan tidak beraturan. Tidal, ada patokan baku tentang ukuran ikan di pasar lokal karena biasanya disesuaikan dengan selera konsumen lokal.


4. Mencari pembeli
Mencari pembeli dapat diartikan sebagai kegiatan promosi. Dengan promosi dapat dijaring sejumlah pembeli suatu produk. Oleh karena itu, promosi merupakan ujung tombak dalam jaringan pernasaran. Baik, untuk pasar lokal maupun ekspor sangat diperlukan promosi dalam memasarkan suatu produk. Tujuan promosi tersebut untuk menambah jumlah maupun harga barang yang dijual. Promosi dalam perdagangan ikan hias dapat dilakukan oleh produsen, pedagang, maupun eksportir dengan melalui berbagai cara sebagai beriku
.
Pameran
Pameran dapat dilakukan oleh perorangan, perusahaan, kelompok, atau negara dalam berbagai kesempatan. Misalnya, bazar dan pameran ikan hias khusus sering diadakan dings perikanan maupun pemerintah daerah. Dalam pameran tersebut diperkenalkan dan diperlihatkan berbagai jenis ikan, baik berbentuk ikan maupun brosur. Melalui pameran ini biasanya akan diperoleh pembeli baru dan informasi pasar, terutama kalau pengunjungnya ungnya banyak.


Pameran ikan hias tingkat internasional pun sering diadakan minimal setahun sekali oleh suatu asosiasi ikan hias dunia. Pameran tersebut diadakan oleh asosiasi ikan hias dunia yang keberadaannya sudah tergolong lama dan anggotanya berada di berbagai negara. Ada juga pameran yang diselenggarakan oleh jaringan hobiis, eksportir, dan imporitir internasional. Pameran tingkat internasional tersebut dapat diikuti oleh eksportir dalam memamerkan produk ikan hias yang dibudidayakan di Indonesia.


Badan Pengembangan Ekspor Nasional (BPEN)
Melalui badan ini dapat dicari informasi tentang importir ikan hias luar negeri. Biasanya BPEN memiliki alamat atau data-data lain berkaitan dengan perdagangan ekspor.
Komunikasi
Adanya komunikasi yang luas akan menambah luasnya pemasaran. Di era global seperti saat ini, komunikasi lisan, tulisan, maupun internet sangat dibutuhkan. Komunikasi antara petani dan pedagang, walaupun hanya dari mulut ke mulut, mungkin akan mendapatkan pembeli. Asalkan hasil ikannya bagus dan berkualitas, apalagi bila jenis ikannya tergolong sulit diternakkan, pembelinya akan cepat diperoleh. Komunikasi dari mulut ke mulut ini biasanya terjadi karena jaringan petani lokal tidak terlalu luas. Lain halnya dengan komunikasi suplaier ke eksportir atau eksportir ke importir

yang menginginkan jaringan pasar lebih luas. Tentu raja mereka akan menggunakan cara-cara komunikasi yang lehih baik seperti faksimili, e-mail, home-page, dan web site.

iklan di Surat kabar, majalah, maupun internet pun dapat dilakukan untuk mencari pembeli. iklan terutarna dilakukan dalam majalah-majalah tentang aribisnis sehingga pembacanya pun
agribisnis kebanyakan peminat agribisnis.
sumber : Dart S,L dan Iwan D, Penabar Swadaya, 2006